Transaksi digital banking terus meroket, November 2021 sentuh Rp3.877 triliun

- 16 Desember 2021 - 21:32

Tahun depan, BI juga akan mengarahkan kebijakan sistem pembayaran untuk mempercepat sistem keuangan digital, termasuk mendorong ekonomi keuangan yang inklusif.

digitalbank.id – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.

Menurut dia, BI akan terus memperluas digitalisasi sistem pembayaran untuk mempercepat integrasi ekosistem ekonomi dan keuangan digital.

“Termasuk untuk mendorong ekonomi-keuangan inklusif dan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya di Jakarta, Kamis (16/12).

Baca juga: Transaksi game online lewat platform dompet digital DANA mencapai Rp4,4 triliun

Perry mengatakan pada November 2021, nilai transaksi uang elektronik (UE) tumbuh 61,82% (yoy) mencapai Rp31,3 triliun dan nilai transaksi digital banking meningkat 47,08% (yoy) menjadi Rp3.877,3 triliun.

Nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit juga mengalami pertumbuhan 8,39% (yoy) menjadi Rp674,9 triliun.

Di tempat terpisah Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendrata mengatakan BI meyakini akselerasi digitalisasi pembayaran akan terus berlanjut hingga tahun depan. Diperkirakan, transaksi digital banking pada 2022 akan menembus angka Rp48.600 triliun.

“Jumlahnya naik 21,8% dari tahun ini yang sebesar Rp40.000 triliun,” ujarnya.

Baca juga: Pengguna aplikasi Livin’ by Mandiri di Jabar terus meningkat, transaksi digital tembus 70 juta

Selain itu, e-commerce juga akan mengalami pertumbuhan sebesar 31,4% dari Rp493 triliun menjadi Rp530 triliun. Kemudian, untuk uang elektronik diperkirakan meningkat sebesar 16,3% dari Rp289 triliun menjadi Rp337 triliun.

Tahun depan, BI juga akan mengarahkan kebijakan sistem pembayaran untuk mempercepat sistem keuangan digital, termasuk mendorong ekonomi keuangan yang inklusif.

Baca juga: Ekonomi terus menggeliat, BI prediksi transaksi digital banking 2022 bakal tembus Rp48.000 triliun

Ada beberapa strategi yang akan dilakukan, misalnya melakukan percepatan konsolidasi industri sistem pembayaran dan pengembangan industri sistem pembayaran dengan infrastruktur yang interoperable, interconnected dan integrated.

Kemudian dengan melakukan pengembangan praktik pasar yang sehat, lalu assesment terhadap digital rupiah. “Untuk uang tunai pun kami tetap menyediakan jumlah yang cukup untuk menjangkau masyarakat di seluruh wilayah NKRI,” katanya. (HAN)

Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.