Teknologi metaverse memungkinkan bank berikan pengalaman imersif pada nasabah

- 10 Januari 2022 - 08:36

Turunnya minat nasabah datang ke bank, pengalaman imersif yang ditawarkan metaverse bisa menjadi layanan subsitusi yang solutif dan sesuai dengan perkembangan zaman.

digitalbank.id – Marco Fasci, senior manager Deloitte, pekan lalu di akun Linkedin-nya menulis “Metaverse and Banking Industry.” Tulisan ini sangat menarik karena dia memberikan beberapa pandangan optimistisnya soal metaverse dalam industri perbankan. Satu poin penting yang dikemukannya, metaverse bisa dipakai untuk memberikan pengalaman imersif pada nasabah.  

Menurut dia, ketika Neal Stephenson menciptakan istilah metaverse untuk pertama kalinya pada tahun 1992 dalam novelnya “Snow Crash”, dunia hanya bicara soal fiksi ilmiah. Pasalnya semua teknologi yang memungkinkan masih belum ada.

“Tapi saat ini, metaverse sangat masuk akal dan seperti menghubungkan titik-titik dari banyak teknologi,” katanya.

Baca juga: Rebut hati kaum muda, KB Kookmin Bank bikin web drama di metaverse aespa

Lalu bagaimana dengan industri keuangan, utamanya perbankan?

Marco Fasci mengatakan kehadiran metaverse seyogyanya tak membuat bank menunggu lagi. “Sebab di metaverse ada banyak peluang yang bisa dimanfaatkan bank.”

Beberapa peluang itu a.l. bank dapat mencoba menjangkau nasabah baru yang tidak dapat (atau tidak mau) pergi ke cabang dan masih menawarkan pengalaman yang imersif.

Survei terkait kebiasaan nasabah perbankan ketika masa pandemi yang dipublikasikan MarkPlus, Inc. (2020) menyebutkan intensitas komunikasi antara bank dan nasabah cenderung mengalami penurunan di masa pandemi virus corona (Covid-19).

Survei ini membandingkan kebiasaan nasabah terutama dalam hal komunikasi sebelum dan sesudah penanganan virus corona dengan total sampel 111 dan dilakukan sekitar satu minggu terakhir.

Baca juga: Tak cukup jadi bank digital, KB Kookmin Bank putuskan masuk ranah metaverse

Secara umum intensitas komunikasi antara bank dan nasabah cenderung mengalami penurunan di masa krisis kesehatan. Senior Business Analyst MarkPlus Andi Magie Fitrahnurlia mengatakan seperti contoh komunikasi via online, sebelum Covid-19 mencapai 62 persen responden.

Namun, di masa Covid-19 menurun menjadi 53%. Kunjungan ke official website bank juga menurun dari 60% ke 57%. Call center juga mengalami hal serupa, dari 52% ke 45%. Walau demikian, ada peningkatan komunikasi di sosial media bank dengan nasabah, dari 32% ke 36%. Peningkatan juga terjadi dalam komunikasi via chatbot dari 18% ke 23%.

Baca juga: 6 risiko penggunaan AI dan ML di bank digital

Nah, dengan turunnya minat nasabah datang ke bank, pengalaman imersif yang ditawarkan metaverse bisa menjadi layanan subsitusi yang solutif dan sesuai dengan perkembangan zaman.

Pengalaman imersif mampu mengaburkan batasan antara dunia nyata dengan dunia digital atau dunia simulasi, sehingga penggunanya bisa merasakan suasana yang mirip dengan dunia nyata.

Di metaverse aktivitas transaksi sederhana seperti pengiriman uang dapat dikelola di jendela teller bisa juga diwujudkan, sementara avatar karyawan di dalam ruang VIP virtual dapat membantu klien menganalisis profil pengembalian risiko atau merancang portofolio investasi bagi pelanggan. Ini bisa menjadi new experience tersendiri bagi nasabah.

Baca juga: Metaverse mampu tawarkan new experience bagi nasabah prioritas dan private banking

Bank juga bisa memberikan pengalaman baru (new experience) dengan teknologi metaverse yang keren. Pelatihan dan kantor virtual reality juga merupakan peluang yang mesti dilirik perbankan.

Tahun lalu Beatriz Martin, kepala eksekutif UBS Inggris mengatakan kepada Financial Times, “Jika orang benar-benar tidak dapat datang ke kantor, dapatkah kita membuat kehadiran virtual?” Jawabannya menurut Marco Fasci: “Bisa!”

Dia lantas memgambil contoh KB Kookmin Bank di Korea Selatan yang bisa dijadikan contoh bank yang mengadopsi metaverse.

Baca juga: Masa depan bank digital ada di metaverse

KB Kookmin Bank –salah satu lembaga keuangan terbesar di Korea Selatan– telah memulai pengembangan Cabang KB Metaverse VR. Targetnya adalah memungkinkan pelanggan/nasabah mengakses layanan perbankan di metaverse dengan memakai perangkat VR yang dipasang di kepala.

KB Kookmin Bank bermitra dengan pengembang konten VR Sharebox untuk membangun cabang virtual. KB berencana menggunakan cabang metaverse VR untuk melatih karyawan dan mengajar banyak orang muda tentang keuangan. (HAN)

 

Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.