digitalbank.id – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) bekerja sama dengan aparat kepolisian pekan lalu meringkus tersangka penipuan social engineering atau soceng. Tiga tersangka soceng sudah diamankan polisi dengan modus phising melalui situs palsu perubahan tarif transfer BRI.
Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengatakan soceng merupakan salah satu modus kejahatan dengan memanipulasi kondisi psikologis korban. Modus kejahatan ini dinilai sangat bahaya karena rekening tabungan nasabah bisa terkuras tanpa disadari.
“Penangkapan pelaku kejahatan ini menunjukan komitmen BRI untuk turut mengungkap dan menangani kasus social engineering yang telah merugikan nasabah,” ujar Solichin dalam keterangan resminya akhir pekan lalu.
Menurut dia, BRI proaktif dalam mendukung penangkapan pelaku kejahatan tersebut. Upaya yang dilakukan ini diharapkan dapat meredam kejadian serupa muncul kembali.
“BRI secara berkala terus melakukan edukasi pencegahan berbagai modus penipuan, khususnya kejahatan social engineering melalui saluran komunikasi resmi perseroan,” tuturnya.
Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat agar dapat terhindar dari berbagai modus soceng. BRI mengimbau kepada nasabah agar senantiasa berhati-hati dalam melakukan transaksi finansial, yaitu dengan menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan.
“Nasabah diharapkan tidak memberitahukan informasi yang dapat memberi akses pada akun seperti password dan PIN. Nasabah wajib merahasiakan itu dari siapapun, termasuk keluarga, kerabat, mau pun petugas bank,” katanya. (HAN)
