Simpanan jumbo masyarakat di bank naik 14,2% menjadi Rp3.983 triliun

- 9 Agustus 2022 - 12:29

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkapkan, simpanan jumbo milik nasabah kaya di Indonesia meningkat sebesar 14,2% selama semester I-2022 menjadi Rp3.983 triliun.

digitalbank.id – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkapkan, simpanan jumbo milik nasabah kaya di Indonesia meningkat sebesar 14,2% selama semester I-2022 menjadi Rp3.983 triliun. Kontribusi simpanan nasabah kaya dengan tiering nominal di atas Rp5 miliar ini merupakan kontribusi terbesar pada total simpanan dana masyarakat di bank yang mencapai Rp 7.677 triliun atau tumbuh 9,1% secara tahunan (year on year/yoy).

Merujuk data distribusi simpanan bank umum yang dirilis LPS, tiering nominal simpanan jumbo di atas Rp 5 miliar terus meningkat secara bulanan tumbuh 2,2% (month on month/mom) per Juni 2022, dalam tiga bulan tumbuh 2%, dan dalam enam bulan (year to date/ytd) tumbuh 3,6%. Bahkan, dalam tiga tahun simpanan jumbo ini juga tumbuh signifikan 43,2%. Disusul oleh simpanan dengan tiering Rp 100-200 juta yang mencapai Rp 410 triliun tumbuh 6,2% (yoy). Meningkat 0,2% (mom), tumbuh 2,5% (qtq), dan tumbuh 1,2% (ytd).

Untuk simpanan dengan tiering nominal Rp 200-500 juta yang senilai Rp 648 triliun mengalami peningkatan 5,3% (yoy), tumbuh 0,3% (mom), 2,5% (qtq) atau tumbuh 0,9% (ytd). Untuk tiering nominal Rp 2-5 miliar yang mencapai Rp 624 triliun atau tumbuh 3,7% (yoy), dan juga tumbuh tipis 0,4% (mom). Namun, dalam kuartalan dan juga year to date cenderung flat 0%.

Sementara, simpanan dengan tiering Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar yang mencapai Rp 553 triliun tumbuh 3,9% (yoy) atau terkoreksi 0,2% dari bulan sebelumnya, tapi tumbuh 0,8% (qtq), dan terkoreksi 0,6% (ytd). LPS pun mencatat simpanan dengan tiering nominal Rp 1-2 miliar mencapai Rp 483 triliun tumbuh 3,4% (yoy) per Juni 2022, terkontraksi 0,2% (mom), naik 0,6% (qtq), tumbuh 0,5% (ytd).

Dari kelasnya, kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 4 masih menjadi penghimpun simpanan terbesar, yang senilai Rp 3.862 triliun tumbuh 8,8% (yoy) per Juni. Namun, dari pertumbuhannya, KBMI 2 yang paling tinggi, yakni 12,7% (yoy) menjadi Rp 874 triliun. Disusul KBMI 1 dengan simpanan Rp 1.015 triliun, meningkat 11,5% (yoy). Selain itu, KBMI 3 menghimpun simpanan Rp 1.926 triliun, tumbuh 7% (yoy). (HAN)

 

Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.