Selain tambah modal, right issue Bank Nobu juga bisa dukung transformasi digital

- 14 Januari 2022 - 19:46

Bank Nobu akan melanjutkan dengan PMHMETD tahap berikutnya di tahun 2022 untuk komitmen mencapai Rp3 triliun sesuai dengan rencana bisnis bank (RBB) perseroan.

digitalbank.id – PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) mengungkapkan rencana aksi korporasi dalam rangka penambahan modal perseroan tidak akan mengubah ultimate beneficial owner atau pengendali perseroan. Perseroan juga mengungkapan rencana rights issue tahun ini akan sangat mendukung transformasi digital yang tengah dikembangkan.

Manajemen perseroan juga menyampaikan rencana rights issue akan memberikan dampak positif bagi kinerja operasional dan keuangan perseroan dalam jangka panjang.

“Rencana [right issue] akan mendukung program transformasi digital yang tengah dikembangkan perseroan dalam rangka menyelaraskan dengan perkembangan industri perbankan digital yang begitu pesat,” demikian penjelasan perseoran.

Baca juga: Pasca rights issue, modal inti Allo Bank melesat lebih dari Rp6 triliun

Bank milik Grup Lippo ini memberikan penjelasan kepada bursa terkait pemenuhan modal inti minimum Rp3 triliun pada 2022, sesuai ketentuan POJK 12/2020. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada Kamis (13/1), Bank Nobu berkomitmen memenuhi modal inti Rp3 triliun tahun 2022.

Perseroan telah menyampaikan action plan pemenuhan modal inti minimum sesuai POJK 12/2020 kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Rencana penambahan modal dilakukan dalam beberapa tahap yang telah terlaksana di tahun 2021. Aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) tahap I sebesar Rp198 miliar telah terlaksana dan efektif pada 24 Desember 2021.

Selanjutnya, Bank Nobu akan melanjutkan dengan PMHMETD tahap berikutnya di tahun 2022 untuk komitmen mencapai Rp3 triliun sesuai dengan rencana bisnis bank (RBB) perseroan.

Baca juga: Narasi Allo Bank bisa salip Bank Jago di tikungan

Perseroan telah memulai rangkaian aktifitas PMHMETD atau rights issue tahap 2 di triwulan 4 tahun 2021 yang lalu dan akan berproses di semester I/2022 ini. Berikutnya, perseroan melanjutkan rights issue tahap 3 pada semester II/2022 guna mencapai target pemenuhan modal inti Rp3 triliun di akhir tahun 2022 sesuai ketentuan POJK 12/2020.

“Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan tahapan rencana penambahan modal inti minimum tersebut.”

Manajemen menjelaskan sehubungan dengan rencana aksi korporasi dalam rangka penambahan modal, perseroan berkomitmen untuk memenuhi seluruh ketentuan yang berlaku di bidang perbankan dan pasar modal, termasuk Ketentuan V peratura Bursa No. I-A terkait batasan free float. (HAN)

 

 

Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.