QRIS makin memasyarakat, BI optimistis tahun depan tembus 45 juta pengguna

Share post:

digitalbank.id – SETELAH berhasil mencapai 30 juta pengguna QRIS tahun ini, tahun depan, Aftech [Asosiasi Fintech Indonesia], OJK [Otoritas Jasa Keuangan], ASPI [Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia] dipacu bersama untuk mencapai minimal 45 juta pengguna pada 2023.

Demikian dikatakan Perry Warjiyo, Direktur Bank Indonesia  dalam acara Closing Ceremony 4th Indonesia Fintech Summit & Bulan Fintech Nasional, Senin (12/12/2022). Pihaknya menargetkan pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) tembus 45 juta pada 2023. Hal ini .  Perry menyampaikan implementasi QRIS akan terus diperluas, baik dari jumlah pengguna maupun fitur dari QRIS sendiri.

Belum lama ini, BI meluncurkan fitur QRIS TTS, yaitu inovasi yang memudahkan pengguna untuk melakukan tarik dan setor tunai di merchant. Tercatat, transaksi QRIS meningkat signifikan sejalan dengan pesatnya digitalisasi. Per semester I/2022, transaksi QRIS secara nominal meningkat sebesar 322,5 persen secara tahunan. Secara volume, transaksi QRIS pada semester I/2022 juga mengalami peningkatan sebesar 194,4 persen secara tahunan.

Lebih lanjut Perry mengatakan, keberhasilan Indonesia dalam mengakselerasi digitalisasi sistem pembayaran bahkan diakui dunia saat pertemuan G20 di bawah Presidensi Indonesia pada November lalu di Bali. Pada pertemuan G20 pun disepakati peta jalan pembayaran lintas batas (roadmap for enhancing cross-border payments) untuk mempercepat transformasi digital, khususnya di sistem pembayaran, yang merupakan salah agenda prioritas di bawah Presidensi G20 Indonesia.

“Pengakuan terhadap Indonesia akan kemajuan ekonomi digital di Indonesia, bagaimana mengenai crossborder payment cooperation, sudah disepakati roadmap-nya di G20, dalam 6–7 tahun ke depan cross-border payment akan semakin erat antarnegara,” kata Perry. Sebagaimana diketahui, BI telah melakukan penandatanganan kerja sama untuk menghubungkan sistem pembayaran dengan empat bank sentral negara Asean, yaitu Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT). Terbaru, BI juga melakukan penandatanganan Nota Kerja Sama dengan Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang untuk menghubungkan sistem pembayaran QRIS dengan Japan Unified QR Code (JPQR).(SAF)

Related articles

Sebagai teknologi disruptif, peluang bisnis AI di Indonesia sangat besar

digitalbank.id - Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) kian pesat dalam beberapa tahun terakhir. Kelahiran berbagai model AI...

Aksi peretasan Volt Typhoon kian marak, Palo Alto bagikan langkah memitigasi ancaman serius ini

digitalbank.id - Penyelidikan yang dilakukan oleh Microsoft terhadap aktivitas berbahaya Volt Typhoon mengungkap bahwa infrastruktur penting dapat disusupi...

Hijra Bank targetkan penyaluran KPR syariah Rp100 miliar sepanjang 2023

digitalbank.id - PT BPRS Hijra Alami (Hijra Bank) sepanjang 2023 ini menargetkan mampu menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR)...

UUS Maybank optimistis pengembangan pasar repo jadi pondasi penting dalam industri perbankan syariah

digitalbank.id - PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (Maybank Indonesia atau Bank) melalui Unit Usaha Syariah (UUS), melakukan penandatanganan...