Outstanding restrukturisasi kredit terdampak pandemi Covid 19 BRI turun 55,57%

- 14 Juni 2022 - 05:59

Pulihnya aktivitas ekonomi nasional setelah mengalami 2,5 tahun pandemi Covid-19 membuat outstanding restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mengalami penurunan 55,57% per April 2022.

digitalbank.id – Pulihnya aktivitas ekonomi nasional setelah mengalami 2,5 tahun pandemi Covid-19 membuat outstanding restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mengalami penurunan 55,57% per April 2022.

Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto mengatakan secara akumulasi, kredit yang direstrukturisasi BRI akibat pandemi mencapai Rp249,33 triliun dan saat ini tersisa Rp138,57 triliun. Dengan demikian, perseroan telah menurunkan restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 hingga Rp110,75 triliun.

Baca juga: Sepanjang 2021 BRI setor pajak dan dividen atas laba sebesar Rp20,17 triliun ke negara

Perseroan, kata dia, telah menyiapkan strategi antisipasi pasca masa restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 berakhir. “BRI secara konsisten menyiapkan strategi soft landing dengan meningkatkan pencadangan dan melakukan percepatan penyelesaian terhadap nasabah restrukturisasi Covid-19, yang tidak memiliki kemampuan bayar,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (13/6/2022).

Strategi tersebut diharapkan turut menopang target pencapaian pertumbuhan kredit BRI pada tahun ini yang dipatok sebesar 9 persen hingga 11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). “BRI optimistis angka restrukturisasi Covid-19 akan terus menurun seiring dengan pulihnya aktivitas sosial dan ekonomi,” ujarnya.

Baca juga: Selama kuartal I 2022 BRI salurkan kredit ke green sector sebesar Rp639,9 triliun

Sampai dengan April 2022, pencadangan untuk kredit tercatat mencapai Rp86,6 triliun atau 261,32% terhadap rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) dan 39,97% terhadap kredit berkualitas rendah (loan at risk/LAR).

Lebih lanjut, Agus menambahkan bahwa emiten bank berkode saham BBRI ini terus menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan pembiayaan. Dari segi manajemen risiko, Agus menargetkan NPL dapat terkendali di level 3,0% pada 2022. (HAN)

 

Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.