Nilai transaksi uang elektronik meroket, tumbuh 66,65% per Januari 2022

- 11 Februari 2022 - 07:29

 

Pada Januari 2022, nilai transaksi uang elektronik (UE) tumbuh 66,65% (yoy) mencapai Rp 34,6 triliun dan nilai transaksi digital banking meningkat 62,82% (yoy) menjadi Rp 4.314,3 triliun.

digitalbank.id – Bank Indonesia (BI) menyatakan komitmennya untuk terus memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan Kementerian/Lembaga untuk akselerasi Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) guna mendorong penggunaan uang elektronik di Indonesia. 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.

Menurut dia, pada Januari 2022, nilai transaksi uang elektronik (UE) tumbuh 66,65% (yoy) mencapai Rp 34,6 triliun dan nilai transaksi digital banking meningkat 62,82% (yoy) menjadi Rp 4.314,3 triliun. Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit juga mengalami pertumbuhan 14,39% (yoy) menjadi Rp 711,2 triliun.

Baca juga: Catat! Per 1 Maret 2022 batas maksimal transaksi QRIS naik menjadi Rp10 juta

Sementara dari sisi tunai, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Januari 2022 meningkat 10,21% (yoy) mencapai Rp 885,2 triliun.

“Bank Indonesia akan melanjutkan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2022 untuk memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI dan memperkuat edukasi Rupiah,” katanya.

Selain itu, kata Perry, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, kartu kredit juga tumbuh tinggi, yaitu sebesar 14,39 persen yoy menjadi Rp711,2 triliun.

Baca juga: Bank DKI tegaskan komitmen digitalisasinya pada portofolio UMKM

“Bank Indonesia terus mendorong inovasi sistem pembayaran serta menjaga kelancaran sistem pembayaran. BI mendorong kepada BI-Fast untuk melakukan penguatan layanan BI-Fast dan melanjutkan pengembangan BI-Fast fase I tahap II,” kata Perry dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) secara virtual, Kamis (10/2). 

Di samping itu, Perry menyatakan pihaknya juga akan melakukan uji coba QRIS antarnegara, yaitu dengan Thailand dan Malaysia, serta menjajaki penguatan kerja sama QRIS antarnegara di kawasan.

“BI juga terus memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan kementerian lembaga untuk akselerasi percepatan dan penguatan digitalisasi daerah. Selanjutnya BI akan terus mendorong akselerasi sistem pembayaran melalui kanal digital agar  mencapai keuangan yang inklusif dan efisien,” katanya. (HAN)

 

Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.