PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (SMF) menyalurkan dana sebesar Rp 1,5 triliun kepada Bank Mandiri Taspen untuk pembiayaan Refinancing Kredit Serbaguna Perumahan. Kerja sama ini bertujuan memperluas akses pembiayaan bagi pensiunan dan pra-pensiunan, mendukung kesejahteraan mereka, serta membantu mengurangi backlog perumahan di Indonesia.
Poin utama:
- Penyaluran dana Rp 1,5 triliun melalui kerja sama SMF dan Bank Mandiri Taspen membuka peluang pembiayaan yang lebih luas untuk pensiunan di seluruh Indonesia.
- Skema pembiayaan ini mendukung pengentasan backlog perumahan dan meningkatkan akses masyarakat pada hunian layak.
- SMF aktif mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) melalui pembiayaan inovatif di sektor perumahan.
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (SMF), sebagai liquidity provider utama sektor perumahan di Indonesia, kembali menunjukkan komitmennya melalui penyaluran dana sebesar Rp1,5 triliun kepada Bank Mandiri Taspen. Dana ini dialokasikan untuk pembiayaan Refinancing Kredit Serbaguna Perumahan guna membantu pensiunan dan pra-pensiunan mendapatkan akses yang lebih baik ke kredit perumahan.
Kerja sama strategis ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian antara Direktur Bisnis SMF Heliantopo dan Direktur Bisnis Bank Mandiri Taspen Maswar Purnama. Hadir pula Deputi Direktur Pembiayaan dan Unit Usaha Syariah SMF Widya Estiningrum serta Head of Treasury Bank Mandiri Taspen Aldien Haekalani. Menurut Heliantopo, inisiatif ini diharapkan dapat memperluas akses pembiayaan untuk pensiunan di seluruh Indonesia.
“Ini adalah bentuk nyata komitmen kami dalam meningkatkan keterjangkauan perumahan bagi masyarakat, khususnya pensiunan, sehingga kesejahteraan mereka dapat meningkat di masa mendatang,” ujar Heliantopo pada Senin (20/1).
Program ini tak hanya fokus pada akses pembiayaan tetapi juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG). Data SMF menunjukkan, pada tahun 2024, total pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp 17,1 triliun, mencakup berbagai skema seperti Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP), Kredit Mikro Perumahan, dan Rent to Own.
Maswar Purnama menambahkan, “Kami melihat permintaan pasar yang terus meningkat untuk pembiayaan ini. Dengan dukungan dari SMF, kami dapat memperkuat likuiditas untuk melayani kebutuhan nasabah.”
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), backlog perumahan di Indonesia masih mencapai lebih dari 12 juta unit pada 2024. Langkah SMF dan Bank Mandiri Taspen ini merupakan upaya konkret mengatasi kesenjangan tersebut. Skema pembiayaan yang ditawarkan mencakup pembangunan rumah, renovasi, dan pembelian rumah dengan agunan payroll pensiunan.
Komitmen jangka panjang
SMF telah lama menjadi motor penggerak stabilitas likuiditas di sektor perumahan. Dalam dua tahun terakhir, perusahaan ini memperluas portofolio pembiayaannya dengan fokus pada keberlanjutan. Selain itu, SMF terus mendorong inovasi pembiayaan untuk menjangkau masyarakat yang belum terlayani secara maksimal.
Melalui kerja sama ini, Bank Mandiri Taspen diharapkan mampu menjangkau lebih banyak pensiunan di berbagai wilayah Indonesia, memberikan solusi keuangan yang mendukung kesejahteraan mereka. ■