PT BNI Multifinance atau BNI Finance optimis menghadapi tahun 2024 dengan pertumbuhan bisnis yang menjanjikan. Untuk itu mereka telah menyiapkan anggaran capex (capital expenditure) sebesar Rp35 miliar di tahun 2024.
Chief Financial Officer BNI Multifinance, Legendariah Rasuanto mengatakan anggaran capex di 2024 ini lebih rendah dari tahun sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2023 BNI Finance mengimplementasikan berbagai project untuk mendukung transformasi & refocusing bisnis ke target market baru, yaitu consumer finance. “Kalau tahun ini lebih difokuskan untuk buka cabang baru,” jelas Ria.
Ria menjelaskan anggaran tahun 2024 sebesar Rp35 miliar didorong oleh rencana pembukaan 22 cabang baru. Hal tersebut menurutnya akan difokuskan untuk investasi awal seperti sewa, renovasi kantor cabang & pengadaan office equipment dan masih banyak lainnya.
Baca Juga: Keren, pembiayaan baru BNI Finance tembus Rp1,8 triliun
“Sedangkan belanja CAPEX tahun lalu tidak hanya untuk ekspansi cabang, namun juga untuk implementasi core system serta aplikasi2 pendukung aktivitas sales, collection (mobile order, mobile survey, mobile collection),” ungkap Ria.
Ria menambahkan belanja modal tahun 2024 hampir seluruhnya untuk mendukung ekspansi, yaitu melalui pembukaan kantor cabang baru di 22 kota. Ekspansi kantor cabang di tahun 2024 sebagian besar berada di Sumatera (5), Kalimantan (4) dan Sulawesi (4). Sehingga di akhir 2024, BNI Finance akan memiliki 52 kantor cabang di seluruh Indonesia.
“Kantor cabang BNI FInance yg sudah beroperasi saat ini sebanyak 17 dari total 30 cabang yg direncanakan di 2023, sisanya tengah menunggu persetujuan dari OJK,” ujarnya.
Guna mencapai target-target di tahun 2024 ini, Ria mengatakan BNI Finance juga telah mempersiapkan berbagai strategi. Strategi di 2024 merupakan kelanjutan dari tahun sebelumnya, yaitu mempererat kerjasama dealer-dealer kendaraan roda empat dengan target pembiayaan mayoritas berupa unit passenger car, serta bersinergi dengan BNI Group untuk menggarap captive market. ■