digitalbank.id – PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan alokasi pembiayaan baru atau cadangan pada semester I-2023 sebesar Rp10,3 triliun.
Dian Ariffahmi, kepala komunikasi korporat BFI, mengatakan jumlah tersebut meningkat 20,8 persen dibandingkan tahun lalu. Lebih lanjut ia mengatakan, “Pada akhir tahun 2023, kami berupaya mencapai target yang telah dicanangkan sebelumnya, yaitu di atas rata-rata industri.”
Di sisi lain, Dian mengatakan, selama kekuatan konsumen masyarakat dan dunia usaha masih baik, maka pada paruh kedua tahun 2023, profil pelanggan diperkirakan tidak akan jauh berbeda dibandingkan paruh kedua tahun 2023.
BACA JUGA: Bank DKI pimpin kredit sindikasi untuk BFI Finance senilai Rp1,6 triliun
Meski demikian, ia menegaskan BFI Finance akan tetap mengedepankan kualitas keuangan dalam profil kelayakan debitur dan menerapkan prinsip Know Your Customer (KYC). Analisis juga kelayakan calon peminjam untuk mengurangi risiko masalah keuangan di masa depan.
Dian juga mengatakan BFI Finance akan menerapkan beberapa strategi untuk mencapai tujuan keuangannya pada tahun 2023. Ia mengatakan pihaknya akan fokus memberikan solusi keuangan yang berpusat pada pelanggan berdasarkan kebutuhan setiap segmen pasar melalui dukungan teknologi informasi.
“Selain itu, ada banyak inisiatif yang dilakukan perusahaan yang sedang dilakukan untuk mempercepat bisnis,” katanya.
BACA JUGA: BFI peroleh fasilitas kredit senilai 1 triliun, ini peruntukkannya
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan pertumbuhan pembiayaan multifinansial pada semester II tahun 2023 tidak akan setinggi semester I tahun 2023. Diaktifkan ketika situasi pandemi Covid-19 berakhir, hal ini dapat mengubah profil risiko klien. ■