digitalbank.id – BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) menyatakan siap menyambut permintaan kredit kendaraan listrik yang mulai merangkak naik.
Menurut Direktur Utama BRI Finance Azizatun Azhimah, animo pasar terhadap kendaraan listrik di tahun 2022 sebenarnya cukup besar. Tapi, pasokan dari pabrikan, harga yang masih dinilai mahal, hingga infrastruktur yang belum memadai menjadi kendala tersendiri.
“Permintaan sudah banyak, potensinya besar. Tahun lalu nasabah masih banyak yang bertanya-tanyq, karena mungkin ada peralihan teknologi dari bahan bakar fosil ke tenaga listrik. Mudah-mudahan dengan berbagai insentif pemerintah tahun 2023 ini akan lebih baik,” katanya awal pekan ini.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada pertengahan Desember 2022 lalu menyatakan sedang sedang melakukan finalisasi aturan insentif bagi pembelian kendaraan listrik baik mobil atau sepeda motor. Insentif akan diberikan untuk pembelian kendaraan listrik yang diproduksi oleh perusahaan yang memiliki pabrik di Indonesia.
Gambaran insentif untuk pembelian mobil listrik diungkapkan sekitar Rp80 juta, mobil listrik berbasis hybrid Rp40 juta, sepeda motor listrik sekitar Rp8 juta, dan konversi sepeda motor menjadi sepeda motor listrik Rp5 juta.
Di sisi lain, agen pemegang merek pun telah mempersiapkan diri dengan meluncurkan beragam produk baru sepanjang tahun lalu.
Menurut Azizah, meningkatnya permintaan kendaraan listrik terlihat pula pada tren kenaikan kredit kendaraan bermotor yang dicatat oleh Bank Indonesia (BI) dimana kredit kendaraan bermotor mencapai Rp113,8 triliun pada Oktober 2022, meningkat menjadi Rp116,2 triliun pada November 2022. Jumlah tersebut masing-masing bertumbuh 16,2% dan 16,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021.
Lebih lanjut Azizah mengatakan BRI Finance sudah menyiapkan beberapa langkah strategis guna menyambut tren kenaikan pasar dalam beberapa tahun belakangan.
“Kami bekerja sama dengan berbagai ATPM dan dealer, mengeluarkan program khusus bagi pembiayaan kendaraan bermotor listrik. Agen kami beri reward, atau insentif-insentif sehingga menjadi lebih semangat,” katanya.
Dia menambahkan BRI Finance juga turut mempersiapkan jaringan pelayanan yang lebih luas, mengoptimalkan dukungan Bank BRI sebagai perusahaan induk, dan pemanfaatan pipeline pembiayaan bagi debitur korporasi terutama BUMN, dan instansi pemerintah.
“Dengan demikian, para nasabah potensial dapat dengan mudah mengakses pembiayaan melalui BRI Finance,” tuturnya. (HAN)