digitalbank.id – PERTUMBUHAN dan permintaan kendaraan bertenaga listrik terus meningkat signifikan. Bisa kita lihat misalnya dari data Gaikindo yang menunjukan bahwa penjualan kendaraan listrik wholesale per Oktober 2022 sebanyak 7.893 unit, tumbuh 147%secara year on year. Sebagai perbandingan, pada 2019 Gaikindo mencatatkan bahwa total penjualan kendaraan listrik sebanyak 812 unit, pada 2020 mencapai 1.324 unit, dan pada 2021, penjualannya mencapai 3.205 unit.
Melihat tren seperti itu, berbagai perusahaan pembiayaan terus menyusun rencana untuk mengantisipasi besarnya permintaan kendaraan listrik. PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) umpamanya, tengah menyiapkan sejumlah strategi dalam menghadapi persaingan di industri pembiayaan kendaraan listrik.
Corporate Secretary BRI Finance Taufiq Kurniadihardja mengatakan, strategi penting yang telah disiapkan oleh BRI Finance adalah mempersiapkan jaringan pelayanan luas dengan 27 kantor cabang dan 180 titik pelayanan di unit kerja BRI seluruh Indonesia dan melakukan kerjasama dengan berbagai ATPM dan Dealer baik mobil listrik maupun sepeda motor listrik. “Kami juga akan mengeluarkan program khusus bagi pembiayaan kendaraan bermotor, yakni untuk pembiayaan multiguna akan mendapatkan bunga 0 persen dengan tenor 6-12 bulan. Sementara DP akan sebesar 10 persen dengan tenor 1-6 tahun,” ujar Taufiq, Selasa (27/12/2022).
Masih berkaitan dengan itu, program khusus lainnya adalah menawarkan operating lease best offer, yakni angsuran Rp18,7 jutaan, tenor 5 Tahun, insurance comprehensive, free maintenance dan annual tax serta free portable charger khusus untuk unit tertentu.
Strategi lainnya adalah memanfaatkan pipeline pembiayaan bagi debitur korporasi terutama BUMN, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sebagai bentuk dukungan pada Inpred No.7 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
Dalam bersaing di Industri kendaraan listrik, Bank BRI juga akan mendukung sebagai perusahaan induk dengan menyediakan 1 SPBKLU di kantor pusat BRI sebagai bentuk komitmen BRI Group pada percepatan penyaluran kendaraan listrik. Taufiq menambahkan bahwa pembiayaan EV dilakukan BRI Finance sebagai upaya mendukung program pemerintah dan induk perusahaan.
Sasaran penyaluran pembiayaan yang dilakukan BRI Finance kepada debitur existing, fixed income, dan nasabah BRI Group. “Kendaraan Listrik diproyeksikan akan terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah permintaan kendaraan listrik pada Industri sebesar 1.052 persen ytd,” ujar Taufiq Peningkatan penjualan kendaraan listrik diproyeksikan akan semakin meningkat seiring dengan perluasan infrastruktur pengisian daya listrik, di mana pada November 2022 secara nasional telah dibangun 439 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) & 961 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).
Taufiq menyampaikan peningkatan jumlah kendaraan listrik di Indonesia didukung oleh beberapa Kebijakan pemerintah, yakni Pembebasan dari aturan Ganjil Genap, Pembebasan PPnBM, Subsidi pajak tahun pertama (BBN) hanya 10 persen dari tarif normal, dan Kebijakan OJK terkait Uang Muka, pengecualian BMPP, relaksasi penilaian kualitas kredit, hingga relaksasi bobot risiko Aset Yang Disesuaikan menjadi 50 persen, berlaku untuk pembiayaan yang dibukukan terhitung sejak 18 November 2022 sampai dengan 31 Desember 2023. “BRI Finance senantiasa mendukung program pemerintah untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Sebagai bentuk kontribusinya, portfolio BRI Finance untuk pembiayaan kendaraan listrik telah dimulai sejak 2021 dan telah mengganti sebagian kendaraan operasional BRI Finance ke kendaraan listrik,” ujar Taufiq.(SAF)