digitalbank.id – SAMPAI bulan September 2022, perusahaan pembiayaan atau multifinance PT Mandiri Tunas Finance (MTF) mencatatkan pembiayaan baru menembus Rp20 triliun. Optimisme manajemen pun makin tinggi untuk melampaui target, meski semakin banyak tantangan menghadang pada kuartal IV/2022.
Direktur Sales & Distribusi MTF William Francis mengungkap bahwa tantangan terutama akibat lonjakan inflasi dan kenaikan harga BBM, ditambah lagi habisnya era diskon pajak barang mewah (PPnBM) mobil baru yang membuat harga jual beberapa unit mobil mulai terkerek. “Pembiayaan kami naik cukup baik sepanjang kuartal III/2022 ini. Pengaruh dari berakhirnya insentif PPnBM masih belum kelihatan. Mudah-mudahan kondisinya tidak membawa dampak signifikan buat rata-rata pembiayaan kami di periode ini,” ungkap William dikutip Sabtu (8/10/2022).
Perusahaan leasing anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) ini mematok penyaluran pembiayaan baru tahun ini menembus Rp24 triliun, diharapkan naik sekitar 17 persen (year-on-year/yoy) ketimbang capaian sepanjang 2021 senilai Rp20,5 triliun. Alhasil, multifinance yang fokus melayani produk kredit mobil baru ini semakin mudah mengejar target bilamana mampu mempertahankan kinerja penyaluran pembiayaan rata-rata setiap bulan sekitar Rp2,1 triliun. William masih optimistis ada peluang positif yang datang dari munculnya merek mobil-mobil baru dengan harga Rp500 juta ke bawah, yang notabene tengah laris-manis diincar konsumen yang sekaligus merupakan segmen andalan MTF.
“Calon nasabah yang tadinya mau ambil mobil di atas Rp500 jutaan, mungkin akan pindah ke unit-unit dengan harga di kisaran Rp500 juta ke bawah. Bukan cuma perkara bujet, tapi juga mempertimbangkan pengiritan konsumsi BBM. Jadi karena MTF memang fokus di segmen tersebut, kalau terjadi koreksi pun, kami memproyeksi tidak akan banyak,” kata William.(SAF)