digitalbank.id – PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) menyambut positif diterbitkannya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Percepatan Penggunaan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai di Instansi Pemerintah Pusat maupun Daerah. Pihak BRI Finance kini mempersiapkan serangkaian langkah strategis untuk meningkatkan pembiayaan kendaraan listrik.
Direktur Operasional BRI Finance Willy Halim Sugiardi mengatakan, perseroan juga mendukung secara langsung program pemerintah dalam peningkatan moda transportasi ramah lingkungan dengan semakin memacu pembiayaan kendaraan listrik.
Menurut dia, Inpres tersebut akan semakin memacu pasar kendaraan listrik roda dua maupun roda empat di Tanah Air. Hal itu merupakan cerminan visi pemerintah dalam mengembangkan sumber energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan di sektor transportasi. Pun, seiring peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan untuk masa depan yang lebih baik.
“Oleh karena itu, kami melihat bahwa penjualan kendaraan listrik akan signifikan meningkat. Kami pun di BRI Finance sudah ada produk-produk untuk kendaraan listrik baik produk untuk pembiayaan langsung kepada nasabah melalui pembiayaan multiguna maupun ada satu lagi yang cukup menarik, yaitu sewa operasi. Jadi, perusahaan atau korporasi bisa melakukan sewa dari kami,” ujarnya akhir pekan ini.
Untuk memanfaatkan momentum tersebut, BRI Finance menempuh beberapa langkah strategis untuk meningkatkan pembiayaan kendaraan listrik. Misalnya, uang muka ringan minimal 10% maupun bunga 0% bagi nasabah perorangan yang mengajukan pembiayaan dengan tenor hingga 2 tahun. Sedangkan untuk nasabah instansi atau korporasi, ketentuan bisa dinegosiasikan.
Anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) itu pun memperkuat kerja sama dengan agen pemegang merek yang memasarkan kendaraan listrik. “Selain itu, di satu sisi, kami merupakan bagian dari BRI Group, sehingga kami bisa memanfaatkan jaringan portofolionya nasabah BRI Group untuk memacu pertumbuhan pembiayaan kendaraan listrik,” ujar Willy.
Adapun pembiayaan kendaraan listrik yang ada di BRI Finance saat ini, menurutnya, masih sangat kecil yaitu kurang dari 1% terhadap total portofolio pembiayaan. Kendati demikian, Willy menyebut jika dilihat dari sisi penaikan, pembiayaan kendaraan listrik oleh perseroan cukup agresif karena sampai Agustus 2022 bertumbuh hingga 100% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik pada periode Januari-Juli sudah mencapai lebih dari 4.800 unit. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan dengan total penjualan mobil listrik pada 2021 sebesar 3.200 unit.
Menurut dia, angka tersebut menunjukkan bahwa kendaraan listrik memang memiliki prospek permintaan yang akan terus tumbuh di tahun-tahun mendatang. Hal ini juga merupakan peluang bagi BRI Finance untuk terus meningkatkan dan mendukung pembiayaan kendaraan listrik ke depannya. Karena itu, pihaknya pada 2023 menargetkan pembiayaan kendaraan listrik mencapai 2% dari total portofolio pembiayaan BRI Finance. (HAN)