digitalbank.id – PERUSAHAAN pembiayaan PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance/CNAF) melihat tren peningkatan permintaan pembiayaan utang syariah. Ristiawan Suherman, Presiden Direktur CIMB Niaga Finance, menunjukkan bukti dari keseluruhan alokasi pendanaan baru yang sekitar Rp 5 triliun, hingga Rp3 triliun, atau 60%-nya adalah pembiayaan berbasis syariah. “Secara khusus, kinerja pembiayaan Syariah CNAF meningkat signifikan 122% dari Juli 2022 mencapai kisaran Rp3 triliun dibandingkan Rp1,4 triliun pada periode yang sama tahun lalu.” ujarnya.
Alhasil, total penyaluran kredit baru mencapai Rp 5,6 triliun, di mana 60% di antaranya menggunakan akad syariah. “Pembiayaan syariah kami masih didominasi produk pembiayaan kendaraan. Selain kendaraan, produk syariah yang kami operasikan hanya pembiayaan untuk mendukung pendaftaran porsi haji. Produk lain seperti pendanaan masih dibahas secara internal,” tambahnya.
Aris menjelaskan, kampanye Sharia First terbukti berdampak positif terhadap kualitas portofolio CNAF. Hal ini karena klien yang lebih memilih Syariah umumnya berniat baik dan siap dengan tarif tetap.
Dengan berfokus pada segmen Syariah, CNAF juga mengklaim telah diuntungkan secara positif karena persaingan yang kurang ketat dibandingkan dengan pinjaman tradisional. Selanjutnya, standar akuntansi pendanaan Syariah untuk mengatur beban cadangan juga relatif longgar untuk CNAF. CNAF mengatakan akan melanjutkan strategi ini.
Salah satunya adalah CNAF membangun platform layanan keuangan Islami menggunakan kontrak Wakalah di platform Mobil Aku, yang menyediakan kendaraan yang dibeli sebelumnya oleh CNAF sendiri. Ke depan, kami akan menyewa anak perusahaan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) juga melihat dominasi berkelanjutan dari peminjam pilihan Syariah dalam portofolionya, yang memerlukan diversifikasi sumber pendanaan berbasis Syariah.
CNAF karena itu akan menerbitkan sukuk pertamanya tahun ini. Aris berharap rencana ini bisa terealisasi pada awal kuartal IV 2022. CNAF tidak ingin melewatkan momentum pertumbuhan pangsa pasar konsumen untuk produk keuangan berbasis syariah di masa depan. Apalagi, menurut statistik Organisasi Jasa Keuangan (OJK) per Juni 2022, permintaan dana syariah lintas industri mencapai Rp 16,87 triliun, menunjukkan peningkatan bulanan sejak pertengahan tahun lalu. Angka tersebut juga meningkat signifikan sebesar 23,3% (year-to-date/ytd) dibandingkan akhir tahun lalu, kembali ke level sebelum pandemi Covid-19 setelah mencapai Rp11,1 triliun pada Februari 2021.(SAF)
Total pembiayaan CNAF untuk kendaraan listrik tembus Rp133,1 miliar! – digitalbank.id