Mulai melantai di New York Stock Exchange, optimistis Nubank terus berlanjut

- 10 Desember 2021 - 08:23

Awal tahun ini, Berkshire Hathaway dari Warren Buffett melakukan investasi AS$500 juta di perusahaan induk Nubank. Dengan dukungan tambahan dari pendukung seperti Ribbit, Tencent, Invesco, dan perusahaan modal ventura Sequoia, Nubank mendorong ekspansi perbankan online di seluruh wilayah Amerika Latin. Sampai saat ini, perusahaan memperkirakan bahwa struktur tanpa biaya telah menyelamatkan pelanggannya lebih dari AS$2 miliar.

digitalbank.id – PERUSAHAAN fintech asal Brasil, Nubank melakukan debut pasarnya Kamis (9/12) kemarin di New York Stock Exchange. Nubank diperdagangkan di bawah simbol ticker “NU.”

Seperti dikutip laman marketwatch.com, saham perusahaan fintech Brasil Nubank ditutup naik hampir 15%. Saham ditutup pada AS$10,33, memberi perusahaan kapitalisasi pasar hampir AS$50 miliar. IPO Nubank disebut-sebut yang terbesar selama tahun ini dengan 289 juta saham yang harganya di patok AS$9 per lembar saham.

Bergairahnya saham Nubank, tanpa bisa dipungkir, adalah akibat masuknya Warren Buffet ke Nubank. Juni lalu dia menginvestasikan AS$500 juta kepada Nubank. Nubank merupakan perusahaan fintech yang melayani nasabah di Brazil dan Amerika Latin. Warren Buffet melakukan investasi melalui perusahaannya, yaitu Berkshire Hathaway.

Baca juga: Taipan Hong Kong Li Ka-shing akan sulap Bank Jasa Jakarta jadi bank digital keduanya di Asia

Buffett memberanikan diri untuk menanam investasi di Nubank karena melihat bahwa bank digital di Brasil itu berkembang dengan pesat. Nubank, yang didirikan pada 2013, memiliki sekitar 40 juta pelanggan.

CEO Nubank, seperti dilasir The Wall Street Journal mengungkapkan bahwa penawaran umum perdana Nubank mungkin dilakukan tetapi tidak direncanakan. Buffett tidak asing dengan investasi di perusahaan keuangan, karena bank tradisional dan perusahaan asuransi merupakan bagian besar dari portofolio investasi Berkshire.  Namun, Buffett telah menjual hampir semua sahamnya di Wells Fargo pada akhir kuartal pertama.

“Kami tumbuh sangat cepat hingga pandemi, tetapi orang masih memiliki beberapa pertanyaan tentang perbankan digital dan saya pikir itu masih menakutkan bagi banyak orang,” ujar CEO Nubank David Vélez saat IPO Nubank di NYSE.

Baca juga: OJK bentuk satgas keamanan siber untuk lindungi data pengguna jasa keuangan digital

Dia mengatakan, pandemi, di satu sisi, memaksa perilaku orang berubah. “Orang-orang mulai melirik Nubank dan menyadari bahwa kami adalah pilihan yang lebih baik — kami tidak mengenakan biaya, pengalaman pelanggan menjadi ebih baik di smartphone, lalu tiba-tiba kami mulai melihat orang-orang berusia 60-an, 70-an, 80-an, orang-orang di seluruh Brasil, di kota yang berbeda, mulai gunakan Nubank,” katanya optimistis.

Bagi Vélez, peluang Nubank sangat baik mengingat ekosistem keuangan di Brasil tidak efisien dan tidak dapat diakses, dengan lima bank mengendalikan lebih dari 80% aset negara, suku bunga kartu kredit tahunan mencapai 300%, dan sepertiga populasi tidak memiliki rekening bank.

Menurut Nubank, cabang bank hanya ada di 60% kota di Brasil, tetapi platform digital dapat mendukung pelanggan di mana pun lokasinya. Perusahaan juga memperkirakan telah memberikan kartu kredit atau rekening bank pertama kepada sekitar 5,1 juta orang per 30 September.

Baca juga: Luncurkan kampanye Neoliuner, Bank Neo Commerce optimistis bisa perluas penetrasi pasar

Awal tahun ini, Berkshire Hathaway dari Warren Buffett melakukan investasi AS$500 juta di perusahaan induk Nubank. Dengan dukungan tambahan dari pendukung seperti Ribbit, Tencent, Invesco, dan perusahaan modal ventura Sequoia, Nubank mendorong ekspansi perbankan online di seluruh wilayah Amerika Latin. Sampai saat ini, perusahaan memperkirakan bahwa struktur tanpa biaya telah menyelamatkan pelanggannya lebih dari AS$2 miliar. (HAN)

 

Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.