Metaverse mampu tawarkan new experience bagi nasabah prioritas dan private banking

- 7 Januari 2022 - 11:24

TEKNOLOGI metaverse diyakini akan mampu memberikan pengalaman baru (new experience) bagi nasabah perbankan, khsususnya nasabah prioritas dan private banking. Dalam beberapa tahun ke depan diyakini banyak bank di Indonesia akan masuk ke metaverse.

digitalbank.id – TEKNOLOGI metaverse diyakini akan mampu memberikan pengalaman baru (new experience) bagi nasabah perbankan, khsususnya nasabah prioritas dan private banking. Dalam beberapa tahun ke depan diyakini banyak bank di Indonesia akan masuk ke metaverse.

“Karena tuntutan perkembangan zaman memang seperti itu. Saya yakin akan banyak bank, terutama bank digital, yang akan masuk ke metaverse,” ujar satu eksekutif bank yang enggan disebutkan namanya kepada digitabank.id, Jumat (7/1) 

Menurut dia, dari serangkaian road show yang dilakukannya di beberapa kota besar tahun lalu, nasabah-nasabah prioritas dan private banking yang rata-rata didominasi kelompok usia di atas 50 tahun ke atas, masih menginginkan ‘pelayanan spesial’ dari bank.

“Mereka masih menginginkan fisik bank itu hadir. Nah, teknologi metaverse saya kira satu-satunya yang dapat menjawab kebutuhan itu,” katanya.

Baca juga: Masa depan bank digital ada di metaverse

Memang, lanjut dia, teknologi ini membutuhkan literasi khusus, dimana nasabah harus terbiasa dulu dengan metaverse. “Tapi itu soal waktu saja, karena belajar mengoperasikan hardware metaverse ini juga akan menjadi pengalaman baru bagi nasabah. Saya yakin metaverse bisa memberikan new experience kepada pelanggan.”

Sementara itu, pakar transformasi digital Bayu Prawira Hie yang dihubungi digitalbank.id mengatakan setuju jika metaverse digadang-gadang bisa memberikan new experience bagi nasabah prioritas dan private banking.

“Sekarang ini banyak milenial dan anak-anak muda yang uangnya banyak dan menjadi nasabah prioritas atau bahkan private banking. Metaverse adalah pilihan yang tepat bagi bank untuk memberikan layanan terbaik kepada nasabah prioritas atau private banking,” katanya.

Tren bank masuk ke metaverse mulai tumbuh di industri perbankan. Di Korea Selatan, Industrial Bank of Korea, bank industri milik pemerintah yang berpusat di Jung-gu, Seoul, Korsel, berencana meluncurkan metaverse platform media sosial Cyworld Z.

Baca juga: Tak cukup jadi bank digital, KB Kookmin Bank putuskan masuk ranah metaverse

Platform media sosial itu menggunakan mata uang virtualnya sendiri “Dotori”. IBK ingin mendirikan IBK Dotori Bank di metaverse, yang akan meluncurkan produk keuangan yang disederhanakan untuk pengguna Cyworld Z. Salah satu produk tersebut adalah buku tabungan Dotori yang akan memberi reward kepada penggunanya sesuai dengan jumlah Dotori yang mereka beli.

Tak ketinggalan bank-bank besar lainnya seperti KB Kookmin, NH Nonghyup dan Hana Bank juga berencana bergerak ke arah metaverse.

NH Nonghyup Bank menargetkan Maret 2022 meluncurkan “NH Dokdo-verse,” yang merupakan replika metaverse dari Pulau Dokdo. Bank ini punya misi membawa klien lebih dekat ke pulau yang sulit untuk dikunjungi dalam kehidupan nyata.

Pengunjung Dokdo akan dapat bermain game seperti memancing dan membeli properti di pulau itu. NH Nonghyup Bank telah secara aktif mempromosikan Pulau Dokdo, sebuah wilayah di bawah kendali Korea Selatan, yang ditentang oleh Jepang selama bertahun-tahun. Lantaran pulau yang indah ini hubungan Korsel dan Jepang dibayangi perselisihan selama lebih 300 tahun.

Baca juga: Era bank digital dan ramalan kiamat ATM

Lalu ada lagi KB Kookmin Bank juga berencana membuka kantor cabang virtual di metaverse. Saat ini KB Kookmin tengah menguji teknologi metaverse sebagai saluran utama untuk layanan keuangannya. KB juga mengatakan akan bereksperimen dengan platform game online Roblox. Lantas ada Hana Bank yang menyusun semacam gugus tugas (task force) untuk inovasi digital, di mana metaverse juga masuk di dalamnya.

Bank of America belum lama ini juga telah mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan pelatihan virtual reality (VR) untuk karyawannya di hampir 4.300 pusat keuangan di seluruh negeri.

Setiap pusat keuangan di jaringannya akan menggunakan headset VR untuk melatih berbagai keterampilan termasuk di antaranya memperkuat dan memperdalam hubungan dengan klien, menavigasi percakapan yang sulit, dan mendengarkan serta menanggapi dengan empati.

Melalui analitik real-time yang tertanam dalam teknologi ini para manajer juga dapat mengidentifikasi kesenjangan keterampilan dan memberikan pembinaan tindak lanjut yang ditargetkan dan panduan yang dipersonalisasi kepada rekan satu tim untuk lebih meningkatkan kinerja tim.

Baca juga: 6 risiko penggunaan AI dan ML di bank digital

Bank lain yang menggunakan VR atau augmented reality (AR) adalah BNP Paribas, yang meluncurkan aplikasi virtual reality yang memungkinkan pengguna perbankan ritel mengakses aktivitas akun dan catatan transaksi mereka di lingkungan VR. Bank of Kuwait juga yak ketinggalan memanfaatkan VR dalam merancang cabang baru. Lalu ada Citi yang telah menjajaki program dengan memanfaatkan stasiun kerja holografik untuk financial trading.

Metaverse dapat digambarkan sebagai internet yang dihidupkan, atau setidaknya ditampilkan dalam 3D. Pada dasarnya, ini adalah dunia komunitas virtual yang tak berujung dan saling berhubungan di mana orang dapat bertemu, bekerja, dan bermain, kacamata augmented reality, aplikasi smartphone, atau perangkat lain.

Baca juga: Super app sebagai pintu terdepan digital bukanlah platform biasa

Mungkin contoh paling jelas di mana metaverse dapat memengaruhi perbankan adalah dalam interaksi pelanggan. Banyak bank telah menawarkan layanan video tatap muka dengan nasabah dan menggunakan mesin teller interaktif menggunakan konektivitas video dan fungsionalitas yang lebih kuat daripada ATM. Namun ke depan melayani pelanggan di dunia virtual akan menjadi satu kemutlakan. Dan, meteverse adalah jawabannya.

Buktinya, riset terbaru yàng dipublikasikan Digital Banking Report menemukan bahwa hampir setengah dari eksekutif layanan keuangan yang disurvei percaya bahwa 1 dari 5 pelanggan akan menggunakan teknologi virtual atau augmented reality untuk transaksi sehari-hari. (HAN)

Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.