Masih pelajari perkembangan metaverse, OJK belum siapkan regulasi metaverse banking

- 18 Februari 2022 - 11:13

Meskipun saat ini ada 2 bank BUMN, BRI dan BNI yang menyatakan masuk ke metaverse, namun sampai hari ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum mempersiapkan regulasi terkait hal itu.

digitalbank.id – Meskipun saat ini ada 2 bank BUMN, BRI dan BNI yang menyatakan masuk ke metaverse, namun sampai hari ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum mempersiapkan regulasi terkait hal itu.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Teguh Supangkat mengatakan industri perbankan ogah diam dalam menjawab tantangan digitalisasi. Baru saja ramai-ramai beralih ke bank digital, sekarang industri perbankan mulai mengarah ke sebuah tren baru yakni dunia metaverse.

“Metaverse banking kini menjadi tren baru di industri perbankan. Sejauh ini OJK masih mempelajari perkembangan metaverse banking. Belum menyiapkan regulasi, kami harus mempelajari lebih lanjut ke depan,” ujarnya dalam webinar bertajuk ‘Dari Bank Hybrid Menuju Bank Digital’ yang digelar oleh OJK Institute, Kamis (17/2/).

Baca juga: Setelah BRI dan BNI, Bank Danamon mulai lirik teknologi metaverse

Menurut dia, metaverse banking akan menghadirkan pengalaman berbeda bagi nasabah dalam mengakses layanan perbankan. Oleh sebab itu, OJK akan terus mempelajari dan menyesuaikannya dalam bentuk regulasi.

“Setiap ada perubahan kami pasti akan antisipasi dari sisi regulator, supaya nanti industri perbankan bisa mengikuti hal yang ada. Tapi, kami akan memilah mana yang berisiko mana yang tidak,” katanya.

Dua bank pelat merah, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. baru-baru ini mengumumkan kerja sama dengan WIR Group untuk masuk ke dunia metaverse. WIR Group merupakan perusahaan berbasis teknologi Augmented Reality (AR) yang berdiri sejak 2009.

Baca juga: Siapkan ekosistem bisnis digital, BNI gandeng WIR Group masuk ke metaverse

Pihak BRI mengatakan mereka terjun ke dunia metaverse adalah untuk memberikan pengalaman baru bagi para nasabah. Hadirnya BBRI ke dalam dunia metaverse diharapkan mampu menjadi perjalanan baru yang menyenangkan, serta memberikan pengalaman baru bagi nasabah termasuk para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Sementara itu, BNI berencana membangun kantor cabang di dunia virtual metaverse. Beberapa layanan seperti transaksi, pertukaran, hingga bisnis esensial perbankan sendiri, yakni menghimpun dana atau menyalurkan kredit berpeluang dilakukan di metaverse.

Direktur IT & Operasi BNI Y.B. Hariantono mengatakan dalam mengembangkan bisnis digital di metaverse, perseroan akan bekerja sama dengan lebih banyak mitra. Hal ini dilakukan guna memberi nilai tambah pada inovasi produk layanan BNI.

Baca juga: BRI gandeng WIR Group kembangkan layanan perbankan di metaverse

Di dunia metaverse, kata Hariantono, manusia akan masuk ke dalam dunia baru. Panca indra akan merasakan pengalaman unik yang berbeda dari dunia fisik. Metaverse saat ini tidak hanya menawarkan layanan bermain gim, tetapi bisa juga melakukan pekerjaan, memiliki dan menjual suatu aset. Berbagai transaksi ekonomi akan mulai banyak tercipta di metaverse. Selain BRI dan BNI, PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) juga menyatakan ketertarikan terhadap dunia metaverse. (HAN)

Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.