Masa depan kendaraan listrik sangat butuh dukungan pembiayaan bank

Share post:

 INDUSTRI jasa keuangan, khususnya perbankan, perlu mempercepat penerapan pembiayaan kendaraan listrik yang dipandang menjanjikan di masa depan. Menurut data Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), pangsa pasar industri otomotif masih sangat menarik bagi investor dalam dan luar negeri .

digitalbank.id – INDUSTRI jasa keuangan, khususnya perbankan, perlu mempercepat penerapan pembiayaan kendaraan listrik yang dipandang menjanjikan di masa depan. Menurut data Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), pangsa pasar industri otomotif masih sangat menarik bagi investor dalam dan luar negeri karena tingkat kepemilikan mobil di Indonesia masih rendah.

Tingkat kepemilikan mobil di Indonesia tetap sebesar 99 kendaraan per 1.000 penduduk. Artinya, pertumbuhan industri otomotif dalam negeri masih sangat menjanjikan. Selain itu, outlook positif tersebut tercermin dari pertumbuhan kredit kendaraan bermotor (KKB) yang meningkat sebesar 1,7% secara bulanan (Juni-Juli 2022).

BRIN memperkirakan hingga 57% pangsa pasar otomotif akan didominasi oleh kendaraan listrik pada tahun 2040. Terkait hal itu, Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Regulator Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengatakan misi pihaknya adalah melakukan transisi ke energi baru terbarukan (EBT) melalui kepemilikan kendaraan listrik. Dia menambahkan, OJK telah berjanji untuk bertindak sebagai perantara dengan industri jasa keuangan dan memfasilitasi penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) untuk mendukung upaya pemerintah menuju nol emisi karbon.

“Salah satu upaya OJK adalah melonggarkan pedoman bagi industri jasa keuangan untuk menghimpun dana KBLBB,” kata Dian dalam keterangan tertulis, Jumat (25 November 2022).

 

Sementara itu, Direktur Bisnis UKM KB Bukopin Yohanes Suhardi menyampaikan perseroan optimistis dalam mendorong ekspansi pembiayaan KBLBB, terlebih melalui kerja sama dengan Hyundai Motor Indonesia. Yohanes juga menilai pembiayaan KBLBB memiliki proyeksi tren positif ke depannya, yang didukung oleh insentif fiskal dan nonfiskal pemerintah, sekaligus ekosistem hulu hingga hilir yang sudah terbentuk saat ini. “KBLBB memiliki proyeksi pertumbuhan kedepannya dengan dukungan dan komitmen pemerintah untuk menggalangkan transisi EBT di Tanah Air menjadi zero carbon,” tegasnya.(SAF)

 

Related articles

NIM perbankan Indonesia tertinggi di dunia, ini penyebabnya…

digitalbank.id - BILA dibandingkan dengan negara-negara yang setara, diketahui margin bunga bersih (net interest margin/NIM) perbankan di Indonesia...

CIMB Niaga terus genjot layanan [email protected] untuk nasabah korporasi

digitalbank.id - PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) terus menggenjot layanan [email protected] untuk memfasilitasi transaksi perbankan digital bagi...

Hadirkan e-Imsakiyah, BNI beri solusi praktis dan informatif bagi nasabah yang menjalankan ibadah puasa

digitalbank.id - Menyambut bulan Ramadan 1444H, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI menghadirkan solusi praktis untuk...

OJK luncurkan Prime untuk mendukung penguatan fungsi pengawasan sektor jasa keuangan

digitalbank.id - DEMI mewujudkan pengawasan terintegrasi dalam mendukung penguatan fungsi Otoritas Jasa Keuangan dalam mengatur dan mengawasi sektor...