Mampu tunjukkan kinerja cemerlang, Perry Warjiyo kembali dipercaya pimpin Bank Indonesia

- 20 Maret 2023 - 23:20

digitalbank.id – Komisi XI DPR RI sepakat memilih Perry Warjiyo untuk kembali menjabat sebagai gubernur Bank Indonesia (BI) untuk periode 2023-2028 usai melakukan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper di Komisi XI DPR RI, Senin (20/3).

“Secara aklamasi menerima kembali Pak Perry periode 2023-2028 sebagai gubernur Bank Indonesia,” ujar Ketua Komisi XI DPR RI Kahar Muzakir.

Menurut dia, parlemen setuju Perry kembali menjabat karena kinerja Bos BI itu cukup baik pada periode sebelumnya.

Dia menambahkan, berkat kinerja tersebut selama krisis imbas pandemi covid-19 sektor keuangan dalam negeri relatif terkendali.

Lebih lanjut Kahar mengatakan persetujuan Perry sebagai gubernur BI terpilih untuk periode 2023-2028 oleh DPR akan dilakukan pada rapat peripurna mendatang.

Dalam kesempatan yang sama, Perry mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena telah mempercayakan kembali posisi gubernur BI kepadanya.

“Terima kasih Pak Presiden yang memberi saya kepercayaan selam lima tahun (ke belakang) dan Insha Allah untuk lima tahun mendatang,” katanya.

Perry merupakan calon tunggal gubernur BI yang diajukan oleh Presiden Jokowi.

Jokowi menyebut alasan tetap memilih Perry karena koordinasi yang selama ini ditempuh oleh kebijakan moneter dan fiskal berjalan dengan baik. Sehingga, pandemi covid-19 hingga perang Rusia-Ukraina yang menjadi ancaman bisa dimitigasi dampaknya ke dalam negeri.

“Fiskal dan moneter sangat penting dan kita harus tempatkan orang-orang yang punya rekam jejak dan pengalaman tinggi,” demikian Jokowi.

Kepemimpinan Perry di BI memang bakal berakhir pada Mei 2023, setelah menjabat sejak 23 Mei 2018 lalu.

Beberapa nama sempat diisukan sebagai pengganti Perry. Salah satunya, Menteri Keuangan Sri Mulyani. nama lain yang diisukan menjadi pengganti Perry adalah Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa dan Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti.

Dengan terpilihnya Perry, maka ini adalah periode kedua bagi pria asal Solo ini menjabat sebagai pimpinan bank sentral. Ini juga akan menjadi sejarah jabatan tertinggi di BI diduduki oleh orang yang sama dalam dua periode berturut-turut.

Perry Warjiyo, seperti dikutip dari wikipedia, lahir di Sukoharjo pada tahun 1959. Setelah menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta pada tahun 1982, Perry melanjutkan pendidikan di Iowa State University hingga meraih gelar Master pada tahun 1989 dan meraih gelar Ph.D di tahun 1991.

Sebelum menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, Perry menjabat sebagai Deputi Gubernur BI periode 2013-2018. Perry juga pernah menjabat sebagai Asisten Gubernur untuk kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional. Jabatan tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia.

Sebelum kembali ke Bank Indonesia pada tahun 2009, Perry Warjiyo menduduki posisi penting selama 2 tahun sebagai Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF), mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group pada tahun 2007-2009.

Perry memiliki karier yang panjang dan cemerlang di Bank Indonesia sejak tahun 1984, khususnya di area riset ekonomi dan kebijakan moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta Biro Gubernur.

Kecintaannya pada ilmu pengetahuan membuat Perry gemar menulis dan pernah menerbitkan sejumlah buku, jurnal, dan makalah di bidang ekonomi, moneter, dan isu-isu internasional.

Perry Warjiyo resmi menjadi Gubernur Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden RI No.70/P Tahun 2018 tanggal 16 April 2018, dan mengucapkan sumpah jabatan pada tanggal 24 Mei 2018. ■

Foto: Dok. Bank Indonesia

Comments are closed.