Kinerja BNI Life moncer dan beroleh peringkat AA+ dari Pefindo

- 17 Desember 2022 - 17:27

digitalbank.id – PT BNI Life Insurance (BNI LIfe) mencatatkan indikator kesehatan perusahaan yang tercermin dari risk-based capital (RBC) mencapai 627 persen pada Oktober 2022. Angka RBC yang dimiliki BNI Life telah melampaui ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mewajibkan semua perusahaan asuransi memiliki tingkat solvabilitas atau RBC minimal sebesar 120 persen. Hal ini sebagaimana tertuang di dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 71/POJK.05/2016.

Dari prestasi tersebut, dapat dipastikan bila kinerja BNI Life makin solid sangat masuk akal bila PT BNI Life Insurance (BNI Life) memperoleh peringkat AA+ dengan prospek stabil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Peringkat ini mencerminkan bahwa BNI Life memiliki kinerja dan bisnis yang positif.

Peringkat tersebut mencerminkan status BNI Life sebagai anak perusahaan yang strategis dari pemegang sahamnya, yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan Sumitomo Life Insurance Company (Sumitomo Life). “BNI Life memiliki sinergi bisnis yang kuat dengan BNI, begitu pun juga dengan profil permodalan dan likuiditasnya. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh kinerja operasional yang cukup dan eksposur terhadap volatilitas pasar modal,” jelas Pefindo dalam keterangan resmi Sabtu(17/12/2022).

Pefindo menyampaikan bawah peringkat tersebut dapat dinaikan jika perusahaan berhasil mempertahankan peningkatan yang signifikan dalam pangsa pasar captive dan non-captive, diikuti dengan perbaikan profil keuangan yang berkelanjutan. “Bukti adanya dukungan yang lebih besar dari pemegang saham juga dapat meningkatkan peringkat. Namun, peringkat dapat diturunkan jika dukungan Induk melemah, yang dapat ditunjukkan dengan penurunan material dalam kepemilikan, atau jika salah satu profil bisnis atau keuangannya melemah secara substansial,” jelas Pefindo.

Sebagai informasi, Direktur Utama BNI Life Shadiq Akasya menuturkan bahwa BNI Life telah mencatatkan kinerja positif di tengah kondisi makro ekonomi yang belum stabil yang berpotensi mengganggu industri keuangan. Shadiq merincikan hingga Oktober 2022, BNI Life mampu membukukan angka finansial (unaudited) pendapatan premi sebesar Rp4,2 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 13 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). “Angka ini menunjukkan bahwa BNI Life merupakan salah satu perusahaan yang mengalami pertumbuhan dan memiliki kondisi keuangan yang sehat di tengah kondisi ekonomi saat ini,” ujar Shadiq. Pertumbuhan juga terjadi pada sisi aset yang naik menjadi Rp23,1 triliun, laba bersih mencapai Rp188 miliar, serta RBC mencapai 627 persen pada Oktober 2022.(SAF)