Kiat Bank BCA gaet jutaan nasabah baru dengan CAC rendah tanpa jor-joran promo

- 10 Februari 2022 - 12:14

digitalbank.id – BIAYA Akuisisi Pelanggan atau customer acquisition cost(CAC), adalah alat ukur bisnis yang menunjukkan berapa banyak biaya yang dikeluarkan dalam memperoleh setiap nasabah baru. Dengan kata lain, metrik ini mewakili total biaya yang terkait dengan akuisisi pelanggan, seperti biaya penjualan dan pemasaran, dibagi total jumlah pelanggan baru dalam periode tertentu.

CAC adalah metrik bisnis mendasar untuk bisnis apa pun, termasuk bank digital, yang penting untuk diukur tidak hanya secara agregat tetapi juga untuk setiap segmen pasar dan wilayah tempat bank menjual produk dan layanan sehingga kita bisa mendapatkan nilai sebenarnya.

Saking pentingnya akuisis pelanggan tidak sedikit bank digital, melalu media sosial, utamanya Instagram dan Facebook terasa semarak belakangan ini. Terutama di group, komunitas dan peminat bank digital dari generasi milenial dan gen Z. Bank digital masih terus memompa jumlah nasabahnya dengan iming-iming bunga tinggi meski risiko margin tergerus tak mungkin dihindari. Ini seperti tren yang entah sampai kapan.

Dengan suka cita dan antusias, mereka saling membanggakan aplikasi bank digital yang sudah di unduh a.l. Bank Jago, Allo Bank, Jenius, Aladin, Raya, DBS dan sebagainya. Rata- rata merasa puas, sebagian lain bilang banyak untungnya. Itu karena bank digital banyak kasih bonus dan bunga simpanan yang tinggi.

Bukan hanya itu, ada gratis biaya transfer dan tarik tunai. Belum lagi potongan belanja, cash back, hadiah pulsa internet, sampai bunga simpanan yang besarannya, 4%-8% buat nasabahnya tanpa jumlah saldo minimal.

Beberapa bank digital memang tengah memanjakan nasabahnya saat ini. Seabank memberikan bunga tabungannya 7%, Bank Neo Commerce 6-8%, BTPN, Bank Jago,  DBS, dan TMRW UOB pada kisaran 4%. Akrobat besaran tingkat bunga juga terjadi pada rentang waktu dan jumlah simpanan atau deposito.

Sangat berbeda dengan dilakukan BCA (BBCA) dalam mengakuisisi pelanggan/nasabahnya. BCA menawarkan kemudahan, keamanan, dan kecepatan dalam bertransaksi sebagai strategi dalam mengakuisisi nasabah. Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Vera Eve Lim, mengungkapkan bahwa perseroan ogah melakukan ‘bakar-bakar uang’ hanya untuk mengakuisisi nasabah. Menurutnya, BCA lebih berfokus mencari nasabah dengan kualitas yang baik.

“Di BCA, untuk akuisisi nasabah itu kami tidak ada kasih. Untuk nasabah bertransaksi pun kami tidak kasih cashback, diskon sana-sini tidak ada, yang kami tawarkan adalah kemudahan, keamanan, dan kecepatan dalam bertransaksi,” ujarnya diskusi daring baru-baru ini.

Pada tahun lalu, jumlah nasabah baru BCA mencapai 5,2 juta. Dari jumlah itu, 60 persen pembukaan rekeningnya dilakukan melalui mobile banking. Adapun, jumlah rekening BCA yang aktif mencapai hampir 30 juta. Vera menuturkan bahwa BCA lebih fokus pada kualitas nasabah baru. Menurutnya, perseroan bisa saja mengakuisisi nasabah dalam jumlah banyak dengan memberikan sejumlah promo.

Namun, tantangannya adalah bagaimana nasabah mau menempatkan dana dan bertransaksi. Dia menambahkan bahwa di BCA, jika nasabah baru tidak menggunakan rekeningnya untuk bertransaksi atau menaruh dana dalam waktu 6 bulan, maka rekening tersebut otomatis ditutup. “Karena apa? yang kami cari adalah nasabah yang berkualitas karena inilah yang membuat pertumbuhan sustainable. Inilah yang membuat kami dapat membuktikan dalam 2 tahun selama pandemi CASA [current account saving account] malah tumbuh lebih tinggi,” ujarnya.

Sepanjang 2021, total Dana Pihak Ketiga (DPK) dari emiten bank dengan kode BBCA ini naik 16,1 persen menjadi Rp975,9 triliun. Hal ini kemudian mendorong total aset BBCA naik 14,2 persen secara tahunan (yoy) atau mencapai Rp1.228,3 triliun. Di sisi pendanaan, CASA perseroan tumbuh 19,1 persen mencapai Rp767,0 triliun, berkontribusi hingga 78,6 persen dari total DPK. Hal ini sejalan dengan deposito yang mengalami pertumbuhan 6,1 persen yoy menjadi Rp208,9 triliun.

Sementara itu, volume transaksi digital pada 2021 naik 42 persen yoy. Pertumbuhan ini utamanya didukung oleh transaksi pada mobile banking yang tumbuh 60 persen yoy. Hal tersebut selaras dengan kenaikan jumlah rekening nasabah BCA sebesar 16 persen yoy mencapai 29 juta di akhir tahun 2021. Sebagian besar berasal dari layanan pembukaan rekening secara daring atau online. “Jadi, itu pertumbuhannya luar biasa. Inilah yang akan kami lakukan terus. Ini yang bagaimana kami bisa lihat kontribusinya ke dalam profitabilitas BCA, karena mau 100 persen bank digital atau hybrid, seperti BCA tetap bank dan punya tugas untuk menjaga profitabilitas,” ujar Vera.(SAF)

Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.