Keren, Jenius sebagai most searched bank digital di Indonesia dan kawasan Asia Oceania

- 7 Desember 2021 - 10:17

digitalbank.id — PT BANK BTPN Tbk (BTPN) pada 11 Agustus 2016 merilis aplikasi Jenius. Ini adalah aplikasi yang pertama kali mendisrupsi industri bank di Indonesia. Betapa tidak, layanan digital banking ini muncul bahkan 2 tahun sebelum aturan digital banking muncul, dan beberapa bulan sebelum ada panduan tentang “kantor digital”.

Awalnya Jenius dikenal sebagai mobile banking app, namun pada praktiknya aplikasi tersebut memberikan pengalaman baru bagi nasabahnya karena bisa membuka rekening tanpa harus ke kantor cabang melainkan melalui melalui gadget nasabah (atau di gerai promosi untuk menitipkan foto kopi KTP calon nasabah).

Ini adalah ciri digital banking, karena nasabah tidak perlu membuang waktu mengambil antrean customer service dan mengurusi berbagai urusan administratif. Jenius juga menawarkan fitur unik yang mendobrak adat, seperti $Cashtag di mana nasabah tidak perlu menghafal nomor rekening nasabah lain jika ingin bertransaksi, karena bisa diubah menjadi nama berhuruf Latin.

Fitur unik lainnya adalah Dream Saver dan Maxi Saver. Fitur ini memudahkan nasabah merencanakan keuangannya demi tujuan tertentu. Dengan fitur Dream Saver, nasabah bisa merencanakan strategi keuangannya untuk mencapai target yang dicita-citakan. Sementara itu, fitur Maxi Saver memungkinkan nasabah membuka deposito tanpa perlu ke kantor cabang.

Menjadi bank milenial
Kisah pengembangan aplikasi digital di Bank BTPN merupakan kisah panjang mengenai transformasi emiten berkode saham BTPN tersebut. Pasalnya, BTPN yang pada masa lalu merupakan akronim Bank Tabungan Pensiun Nasional dikenal sebagai banknya kakek dan nenek.

Manajemen pada masa itu memutar otak dan menilai perseroan tak bisa mengandalkan pertumbuhan pelanggan hanya pada penambahan organik kaum pensiunan. Mereka pun mengubah strategi dengan membidik mass market, utamanya kaum milenial dan generasi Z yang melek digital.

Hanya dalam waktu satu tahun Jenius terwujud, tepatnya pada 2015 ketika aplikasi mobile banking berbasis agen BTPN Wow diluncurkan. Tidak kurang dari Rp 500 miliar dana yang digelontorkan demi Jenius. Gercep (gerakan cepat) manajemen BTPN ini tidak main-main, dan hasilnya pun: bukan main!.

Saat ini, Jenius menjadi salah satu layanan digital banking dengan cakupan yang luas dan fitur personalisasi yang beragam sehingga memberikan banyak pilihan bagi nasabahnya untuk meng-customize layanan keuangan yang diinginkan.

Lewat Jenius, image BTPN yang tadinya kental dengan nasabah usia tua yang tak produktif, telah bertransformasi menjadi bank yang dekat dengan generasi muda sebagai target pasar yang besar dan menjanjikan. Inovasi pun terus dijalankan.

Salah satu yang terbaru adalah sistem keamanan dengan kebijakan satu perangkat satu akun, guna mencegah jatuhnya korban penipuan phishing yang menjebak korban membagi sandi, lalu mengakses akun Jenius-nya di perangkat lain.

Kini lima tahun sudah berlalu sejak Jenius diluncurkan dan dikembangkan. Hingga Juni 2021, total nasabah Jenius naik 22% mencapai lebih dari 3,3 juta pengguna. Dana pihak ketiga tumbuh 44% yoy menjadi Rp 15,4 triliun pada akhir Semester I 2021.

Paling banyak dicari
Melihat sepak terjang Bank BTPN dalam pengembangan layanan digital dan terutama posisi Jenius sebagai perintis aplikasi digital banking pertama, inilah barangkali yang menjadikan Jenius menjadi salah satu bank digital terpopuler di Indonesia, Asia dan Oceania.

Survey most searched (paling banyak dicari) internet dengan kata kunci digital bank, baru-baru ini dilakukan oleh Fintechnews.org bekerjasama dengan businessfinancing.co.uk bertajuk The most popular digital banks in the world.

Mereka menganalisa data Google Search untuk menemukan bank digital terpopuler di setiap negara atau kawasan.

Hasilnya, ditemukan Monzo sebagai bank digital terpopuler di UK dengan jumlah 237.000 pencarian per bulan. Di Amerika Serikat muncul Square yang paling populer dengan 719.000 pencarian/bulan.

Adapun Revolut adalah neobank terpopuler di Eropa bahkan melintasi kawasan, sekaligus merupakan neobank paling banyak dicari di 17 negara Eropa.

Revolut adalah startup paling berharga di Inggris, belum memiliki lisensi perbankan tetapi siap untuk mata uang kripto dan dianut oleh pelanggan di 35 negara di dalam dan di luar Eropa, termasuk Jepang.

Sementara di kawasan Asia dan Oceania tercatat beberapa nama penting sebagai bank digital terpopuler. Kakao Bank di Korea, Rakuten di Jepang, Timo di Vietnam, ZA di Hongkong, TMRW di Thailand, Coins di Philipine, Lotus di Srilanka, Yono di India.

Sementara itu, Singapura tercatat nama YouTrip sebagai bank digital terpopuler. BigPay di Malaysia, Ubank di Australia dan Stripe di Selandia Baru. Tentu saja, yang membanggakan adalah dari Indonesia yakni Jenius. Sebagai perintis bank digital tentu saja manajemen Jenius layak berbangga dan terus mempertahankannya di masa yang akan datang. (SAF).  

Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.