Investree mencatat lender perempuan sepanjang 2021 alami pertumbuhan 55%

- 9 Maret 2022 - 14:10

PT Investree Radhika Jaya (Investree) mencatat adanya peningkatan minat masyarakat untuk ikut serta melakukan pendanaan melalui fintech p2p lending. Investree juga mencatat pertumbuhan total lender sebesar 38% secara year on year (yoy) pada 2021.

digitalbank.id – PT Investree Radhika Jaya (Investree) mencatat adanya peningkatan minat masyarakat untuk ikut serta melakukan pendanaan melalui fintech p2p lending. Investree juga mencatat pertumbuhan total lender sebesar 38% secara year on year (yoy) pada 2021.

Secara spesifik sepanjang tahun lalu, lender perempuan tumbuh 55% (yoy), yang diantaranya sebanyak 2.948 merupakan pendana aktif atas produk pendanaan pinjaman, reksa dana, hingga surat berharga negara elektronik (e-SBN).

Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi menilai, hal itu menunjukkan ketertarikan yang juga kesadaran perempuan di Indonesia untuk menambah imbal hasil melalui aktivitas pendanaan kian meningkat. Aktivitas yang dimaksud diimplementasikan pada platform alternatif berbasis digital.

Baca juga: Investree kolaborasi dengan BJB di program Panon untuk UMKM

“Kami berterima kasih kepada seluruh lender, khususnya lender perempuan, yang telah bergabung dalam ekosistem Investree. Saat ini jumlah lender aktif (kumulatif) di Investree ada lebih dari 24 ribu di mana 35%-nya atau sebanyak 8.528 terdiri dari lender aktif perempuan,” jelas Adrian melalui keterangannya, pekan ini.

 

Para pendana atau pemberi pinjaman (lender) perempuan di Investree meningkat sampai dengan 55% pada 2021.

Dia menerangkan, jumlah itu terus bertambah karena tren pendanaan oleh perempuan kian meningkat diikuti oleh beragamnya layanan yang dapat diakses secara mudah dan cepat seperti aplikasi Investree for Lender. Selain itu, faktor lain yang menyebabkan perempuan tertarik melakukan pendanaan adalah variasi instrumennya.

Baca juga: Dompet digital DANA raih nilai A dalam Security Score Card

“Di Investree sendiri, lender bisa memilih mendanai pinjaman, berinvestasi reksa dana, atau membeli e-SBN. Secara yoy, terdapat peningkatan jumlah lender perempuan yang membeli produk e-SBN tumbuh dari 46% menjadi 51%. Jadi, peran serta lender perempuan sangat nyata,” kata Adrian.

Untuk memperkuat kontribusi lender perempuan pada platform Investree, fintech lending yang telah berekspansi ke Filipina dan Thailand ini bertekad untuk memperluas edukasi dan literasi tentang pendanaan kepada masyarakat dan perempuan dengan aneka profesi, baik yang sekolah, bekerja, ataupun ibu rumah tangga. Salah satunya melalui partisipasi Investree pada Women Leaders Forum dari Katadata Perempuan, yang menjadi inisiatif awal dari kampanye #WanitaTumbuhBerdaya yang digalakkan sepanjang 2022.

Baca juga: Moduit fasilitasi nasabah dengan produk surat utang atau obligasi

Investree juga merilis video #WanitaTumbuhBerdaya. Pada intinya, perempuan akan menjadi fokus Investree sepanjang 2022. Bersama dengan regulator dan asosiasi, Investree akan memperbanyak kegiatan mulai dari Instagram Live, webinar, talkshow, sampai workshop yang berguna memperkaya pengetahuan masyarakat tentang perempuan dan pendanaan. (HAN)

 

Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.