AstraPay ungkap transaksi digital transportasi publik mengalami lonjakan 19%

- 29 Maret 2025 - 08:39

Transformasi digital di sektor transportasi semakin nyata dengan lonjakan transaksi pembayaran non-tunai. AstraPay mencatat peningkatan transaksi sebesar 19% pada kuartal pertama 2025, seiring dengan makin luasnya integrasi layanan dengan moda transportasi publik seperti Transjakarta dan MRT Jakarta. Fenomena ini mencerminkan pergeseran perilaku masyarakat yang semakin mengutamakan efisiensi dan keamanan dalam bertransaksi.


Fokus utama:

  1. Lonjakan 19% transaksi AstraPay. Meningkatnya penggunaan AstraPay untuk pembayaran transportasi publik, didorong oleh adopsi digital yang semakin luas di kalangan masyarakat.
  2. Semakin banyak pengguna transportasi umum yang beralih ke pembayaran non-tunai untuk menghindari antrean dan meningkatkan efisiensi perjalanan.
  3. Kolaborasi AstraPay dengan berbagai layanan transportasi mempercepat inklusi keuangan dan meningkatkan akses masyarakat terhadap pembayaran digital.

Perkembangan sistem pembayaran digital di Indonesia terus melesat, seiring dengan meningkatnya adopsi teknologi oleh masyarakat. Salah satu indikatornya adalah pertumbuhan transaksi AstraPay di sektor transportasi publik yang naik 19% pada kuartal pertama 2025.

Fenomena ini didorong oleh integrasi AstraPay dengan berbagai moda transportasi umum seperti Transjakarta, MRT Jakarta, dan layanan transportasi lain. Dengan lebih dari 15,8 juta pengguna terdaftar, AstraPay semakin mengukuhkan posisinya sebagai solusi pembayaran digital yang praktis dan aman.

“Kami melihat peningkatan signifikan dalam adopsi pembayaran digital, yang mencerminkan perubahan perilaku masyarakat yang semakin mengutamakan kecepatan, keamanan, dan kenyamanan dalam transaksi,” ujar Reny Futsy Yama, CEO AstraPay, pekan ini.

Tren pembayaran digital di sektor transportasi kian menguat. Berdasarkan laporan Bank Indonesia, nilai transaksi uang elektronik sepanjang 2024 mencapai lebih dari Rp 700 triliun, tumbuh 20% dibandingkan tahun sebelumnya.

Tidak hanya itu, 40% pengguna transportasi umum kini lebih memilih pembayaran non-tunai. Alasannya sederhana: transaksi lebih cepat, tidak perlu antre untuk membeli tiket, dan keamanan lebih terjamin dibandingkan membawa uang tunai.

AstraPay dan sistem pembayaran digital lainnya berperan besar dalam mendorong perubahan ekosistem transportasi di Indonesia, membuat pengalaman perjalanan semakin seamless dan efisien.

Di tengah tren ini, AstraPay tidak berhenti berinovasi. Mereka berencana untuk:

  • Meningkatkan fitur keamanan transaksi agar pengguna semakin nyaman menggunakan layanan digital.
  • Mempercepat sistem top-up saldo, memungkinkan pengisian dana dalam hitungan detik.
  • Mengembangkan program loyalitas untuk meningkatkan engagement pengguna setia.

Lebih dari itu, AstraPay juga menjajaki kerja sama dengan berbagai pemerintah daerah untuk memperluas solusi pembayaran digital ke kota-kota lain di Indonesia. Ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mempercepat digitalisasi pembayaran di sektor transportasi demi meningkatkan inklusi keuangan dan efisiensi mobilitas.

“AstraPay hadir untuk mengintegrasikan teknologi dengan kebutuhan mobilitas urban, memastikan pengalaman perjalanan yang lebih seamless dan terjangkau bagi seluruh pengguna,” tambah Reny.

Dengan terus berkembangnya ekosistem pembayaran digital, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan, uang tunai di transportasi umum akan semakin ditinggalkan. ■

Foto: PYMNT

Comments are closed.