Pandu Sjahrir kembali pimpin Aftech, fokus perkuat ekosistem fintech Indonesia

- 24 Maret 2025 - 07:39

Pandu Sjahrir kembali dipercaya memimpin Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) untuk periode 2025-2029 setelah memenangkan pemilihan dalam Rapat Umum Anggota (RUA) Tahunan. Di bawah kepemimpinannya, Aftech menargetkan penguatan regulasi, literasi digital, dan kolaborasi lintas sektor guna mempercepat transformasi industri fintech serta mendorong pertumbuhan ekonomi digital nasional.


Fokus utama:

  1. Pandu Sjahrir, CIO Danantara, kembali terpilih sebagai Ketua Umum Aftech untuk periode 2025-2029 setelah sebelumnya menjabat pada periode 2021-2025.
  2. Aftech menargetkan industri fintech yang lebih sehat, terpercaya, dan berintegritas melalui kolaborasi lintas sektor serta peningkatan regulasi dan literasi digital.
  3. Dengan dukungan regulasi yang kondusif, Aftech berharap dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dan mendorong target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% menuju Indonesia Emas 2045.

Pandu Sjahrir kembali menahkodai Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) setelah terpilih sebagai Ketua Umum untuk periode 2025-2029 dalam Rapat Umum Anggota (RUA) Tahunan yang digelar di Hotel Artotel Mangkuluhur, Jakarta, Jumat (21/3).

Keponakan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ini sebelumnya juga menjabat sebagai Ketua Aftech pada periode 2021-2025. Terpilihnya Pandu menegaskan kepercayaan industri terhadap visinya dalam membangun ekosistem fintech yang lebih kuat dan berkelanjutan di Indonesia.

RUA Tahunan Aftech dihadiri oleh 141 perusahaan anggota dan menyepakati berbagai agenda strategis, termasuk penunjukan Arsjad Rasjid sebagai Ketua Dewan Pengawas serta Harun Reksodiputro sebagai Ketua Dewan Kehormatan/Etik.

Dalam pernyataannya, Pandu menegaskan komitmen Aftech untuk terus mendorong transformasi industri fintech di Indonesia.

“Aftech senantiasa berkomitmen untuk mendorong transformasi dan memajukan industri fintech guna mendukung ekosistem ekonomi digital Indonesia. Kolaborasi antara pelaku industri, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci utama dalam memastikan perkembangan yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan,” ujar Pandu.

Di bawah kepemimpinannya, Aftech akan fokus pada tiga hal utama:

  1. Kolaborasi lintas sektor – Meningkatkan sinergi antara fintech, regulator, dan sektor keuangan untuk menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri.
  2. Regulasi yang kondusif – Mendorong kebijakan yang memperkuat kepercayaan publik terhadap layanan fintech serta mengurangi risiko dalam industri.
  3. Penguatan literasi digital – Menyediakan edukasi bagi masyarakat agar lebih memahami manfaat dan risiko dalam menggunakan layanan keuangan digital.

Pandu optimistis bahwa langkah-langkah strategis Aftech dapat mempercepat transformasi keuangan digital Indonesia dan mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%.

“Melalui kolaborasi lintas sektor, regulasi yang kondusif, dan penguatan literasi digital, kami optimis Aftech dapat mempercepat transformasi keuangan digital dan mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, industri fintech Indonesia berkembang pesat. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Desember 2024, total nilai transaksi fintech di Indonesia mencapai US$32,2 miliar, naik 18% dibanding tahun sebelumnya. Namun, tantangan seperti maraknya fraud dan regulasi yang terus berkembang tetap menjadi pekerjaan rumah bagi industri ini.

Dengan kepemimpinan Pandu Sjahrir yang berorientasi pada inovasi dan stabilitas industri, Aftech diharapkan dapat menjadi pilar utama dalam mempercepat transformasi digital di sektor keuangan Indonesia. ■

Comments are closed.