
BNI menggandeng startup fintech Duluin untuk menghadirkan solusi Earned Wage Access (EWA) bagi perusahaan yang menggunakan sistem payroll BNI. Inisiatif ini memungkinkan karyawan mengakses gaji lebih awal tanpa bergantung pada pinjaman berbunga tinggi, sekaligus mendorong inklusi keuangan di Indonesia.
Fokus utama:
- Kolaborasi strategis antara BNI dan Duluin dalam menyediakan akses keuangan yang lebih fleksibel bagi karyawan.
- Manfaat Earned Wage Access (EWA) sebagai solusi finansial inovatif yang membantu kesejahteraan karyawan tanpa membebani perusahaan.
- Dampak lebih luas dari inisiatif ini terhadap peningkatan literasi keuangan dan upaya pemerintah menuju inklusi keuangan 2045.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) terus memperkuat komitmennya dalam mendorong inklusi keuangan di era digital. Bank pelat merah ini resmi menggandeng Duluin, platform solusi finansial digital, untuk menghadirkan layanan Earned Wage Access (EWA) bagi perusahaan yang menggunakan sistem payroll BNI.
Dengan skema ini, karyawan dapat mengakses sebagian gaji mereka lebih awal berdasarkan hari kerja yang telah ditempuh, tanpa harus menunggu tanggal gajian bulanan. Langkah ini bertujuan mengurangi ketergantungan pekerja pada pinjaman berbunga tinggi dan memberikan fleksibilitas keuangan yang lebih baik.
Kerja sama ini dikukuhkan melalui penandatanganan perjanjian antara Senior Vice President Consumer Segment Division BNI, Sri Indira, dan CEO Duluin, Isa Nuruddin Ahmad, di Menara BNI, Pejompongan, Jakarta. Hadir pula Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, Division Head Subsidiaries Management BNI, Emil Azhary, serta CFO BNI Ventures, Lugas Prancafitri.
“BNI berkomitmen untuk terus memperluas inklusi keuangan dengan menggandeng mitra strategis seperti Duluin. Kami ingin menghadirkan solusi yang tidak hanya inovatif, tetapi juga memberikan akses finansial yang lebih luas bagi masyarakat,” ujar Okki Rushartomo dalam pernyataan resminya.
Menurut Okki, layanan EWA dari Duluin akan memberikan kemudahan bagi perusahaan yang menggunakan sistem payroll BNI, memungkinkan mereka menawarkan skema gaji fleksibel tanpa mengganggu arus kas perusahaan.
CEO Duluin, Isa Nuruddin Ahmad, menilai bahwa inisiatif ini akan meningkatkan kesejahteraan karyawan sekaligus mendukung stabilitas keuangan perusahaan.
“Dengan hadirnya Duluin secara lebih luas, kami berharap pekerja memiliki akses keuangan yang lebih baik tanpa mengorbankan stabilitas keuangan perusahaan. Ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan Indonesia Emas 2045 dengan tingkat inklusi keuangan yang lebih tinggi,” ujarnya.
Earned Wage Access (EWA) sendiri merupakan model yang semakin populer secara global. Layanan ini telah digunakan oleh banyak perusahaan di AS dan Eropa sebagai alternatif terhadap sistem kredit berbunga tinggi. Menurut laporan Mercator Advisory Group, pekerja yang memiliki akses ke EWA cenderung lebih stabil secara finansial, lebih produktif, dan memiliki tingkat retensi kerja yang lebih tinggi.
Dengan menggandeng startup binaan BNI Ventures, BNI juga menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekosistem fintech di Indonesia. Senior Vice President Consumer Segment Division BNI, Sri Indira, menegaskan bahwa inovasi keuangan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ekonomi digital.
“Kami terus berupaya memberikan solusi finansial yang relevan bagi nasabah dan mitra bisnis. Dengan kerja sama ini, kami ingin memastikan bahwa teknologi keuangan benar-benar bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat,” jelasnya.
Ke depan, layanan ini berpotensi berkembang lebih luas, termasuk integrasi dengan ekosistem digital BNI lainnya. Jika diimplementasikan secara optimal, program ini bukan hanya menguntungkan karyawan dan perusahaan, tetapi juga berkontribusi pada penguatan ekosistem keuangan digital nasional. ■