Perkuat inovasi dan monetisasi platform, Ant Group rombak Alipay menjadi dua unit bisnis baru

- 26 Desember 2024 - 05:46

Ant Group, raksasa fintech yang terafiliasi dengan Alibaba Group Holding, terus menjalani transformasi besar-besaran. Dalam langkah restrukturisasi terbarunya, perusahaan ini membagi platform pembayaran digital Alipay menjadi dua unit bisnis yang terpisah: Digital Payment Business Group dan Alipay Business Group. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat inovasi dan monetisasi platform, sekaligus membuka peluang baru di pasar yang kompetitif.

Langkah ini diumumkan oleh Presiden Ant Group, Cyril Han Xinyi, seperti ditulis South China Morning Post pekan ini. Kedua unit bisnis baru ini akan dipimpin dengan sistem rotasi presiden, di mana setiap presiden akan menjabat selama enam bulan. Digital Payment Business Group akan berfokus pada pengembangan produk pembayaran inovatif, sementara Alipay Business Group akan mengoptimalkan pertumbuhan basis pengguna dan monetisasi platform.

Dari alat pembayaran ke ekosistem digital

Menurut Han, restrukturisasi ini menandai keberhasilan transformasi Alipay dari sekadar perangkat lunak berbasis alat menjadi platform internet yang lebih luas. “Transformasi ini menunjukkan komitmen kami untuk mendigitalisasi industri jasa dan menghadirkan solusi keuangan yang lebih baik bagi pengguna,” tulis Han.

Restrukturisasi ini adalah bagian dari perubahan strategis yang lebih besar di Ant Group. Pada Maret 2024, perusahaan yang berbasis di Hangzhou ini telah mengumumkan pembentukan unit bisnis independen seperti Ant International, OceanBase, dan Ant Digital Technologies, masing-masing dengan dewan direksi sendiri. Han, yang sebelumnya menjabat sebagai CFO, dipromosikan menjadi presiden, menggantikan Eric Jing Xiandong.

Sebagai bagian dari restrukturisasi, Ant Group juga mengumumkan penunjukan Liu Zheng sebagai CFO baru. Liu, yang sebelumnya menjabat sebagai CFO di Cainiao (divisi logistik Alibaba), akan menggantikan Han yang di awal 2025 akan mengambil alih posisi CEO dari Eric Jing.

Namun, langkah ini juga memicu spekulasi tentang kemungkinan Ant Group akan menghidupkan kembali rencana IPO yang gagal pada 2020. Saat itu, IPO senilai $39,7 miliar di Hong Kong dan Shanghai dihentikan oleh regulator China, menandai salah satu momen paling dramatis dalam sejarah perusahaan teknologi global. Meskipun demikian, Ant Group secara resmi membantah adanya rencana IPO dalam waktu dekat.

Jack Ma dan masa depan Ant Group

Pendiri Alibaba dan Ant Group, Jack Ma, juga menyampaikan optimisme terkait masa depan Ant dalam pidato langka yang disampaikannya pada perayaan 20 tahun Alipay di Hangzhou. “Saya percaya pada 20 tahun ke depan untuk Ant, dan saya yakin kita akan melihat lebih banyak keajaiban,” ujar Ma.

Langkah ini tidak hanya mencerminkan upaya Ant untuk memulihkan reputasi dan kepercayaan di pasar setelah serangkaian pengawasan ketat oleh regulator, tetapi juga menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjawab kebutuhan pasar yang terus berubah.

Restrukturisasi ini dilakukan di tengah persaingan sengit di industri teknologi keuangan global, yang diperkirakan akan tumbuh pesat dengan adopsi layanan digital dan teknologi blockchain. Menurut laporan Deloitte, pasar pembayaran digital global diproyeksikan tumbuh dengan CAGR sebesar 14,2% hingga 2030. Langkah ini menjadikan Ant sebagai salah satu pemain kunci dalam ekosistem ini, meskipun tantangan regulasi tetap menjadi hambatan utama. ■

Comments are closed.