Di tengah derasnya arus transformasi digital di industri keuangan Indonesia, Akulaku Finance Indonesia (AFI) berhasil mencatatkan tonggak penting dengan meraih pendanaan Rp 600 miliar dari tiga bank terkemuka: Bank Maybank Indonesia, Bank Artha Graha Internasional, dan Hana Bank. Langkah ini bukan hanya pengakuan terhadap fundamental bisnis Akulaku, tetapi juga bukti kuat kepercayaan perbankan terhadap masa depan layanan pembiayaan digital.
Dalam langkah besar yang mencerminkan kepercayaan pada prospek masa depan fintech, Akulaku Finance Indonesia (AFI) menandatangani perjanjian pendanaan eksekuting senilai total Rp 600 miliar dengan tiga institusi perbankan utama. Bank Maybank Indonesia, Bank Artha Graha Internasional, dan Hana Bank sepakat untuk memberikan dukungan finansial yang akan memperkuat kemampuan Akulaku dalam melayani kebutuhan pembiayaan masyarakat Indonesia.
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penetrasi layanan keuangan digital di Indonesia terus meningkat. Hingga kuartal III 2024, jumlah pengguna fintech lending mencapai lebih dari 60 juta orang, naik 23% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan kontribusi seperti ini, kolaborasi strategis antara bank dan fintech menjadi semakin penting untuk mendorong inklusi keuangan.
Kepercayaan dan Prospek Bisnis yang Kuat
Presiden Direktur AFI, Perry Barman Slangor, menyebut bahwa kolaborasi ini adalah bukti kepercayaan mitra perbankan terhadap fundamental bisnis dan potensi pertumbuhan Akulaku.
“Kerja sama ini membuktikan bahwa para mitra perbankan memiliki keyakinan yang tinggi terhadap kinerja dan prospek jangka panjang dari AFI. Dukungan ini akan memungkinkan kami untuk terus memperkuat kapasitas pembiayaan serta menghadirkan solusi keuangan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia,” ujar Perry.
Sementara itu, Direktur Global Banking Maybank Indonesia, Ricky Antariksa, menekankan pentingnya kolaborasi ini sebagai bagian dari strategi digitalisasi grupnya, M25+.
“Kerja sama ini merupakan implementasi dari program strategis Maybank Indonesia, khususnya dalam akselerasi digitalisasi dan mendukung layanan yang lebih memahami nasabah (customer centricity) sebagai bagian dari strategi jangka menengah M25+ Maybank Group,” jelas Ricky.
Direktur Bisnis Hana Bank, Geoffry Nugraha, menyatakan bahwa kombinasi antara kekuatan Hana Bank dan teknologi Akulaku akan mendorong perluasan inklusi keuangan di Indonesia.
“Kami berharap dengan kekuatan dan keahlian Hana Bank yang dipadukan dengan teknologi dan jangkauan konsumen Akulaku yang luas, dapat mendukung untuk memperluas inklusi keuangan di Indonesia,” katanya.
Sedangkan Wakil Direktur Utama Bank Artha Graha Internasional, Christina Harapan, optimistis bahwa sinergi ini akan menciptakan dampak positif pada inovasi keuangan digital.
“Kami sangat antusias dengan kolaborasi strategis ini. Pendanaan ini tidak hanya memperkuat hubungan kemitraan kami dengan AFI, tetapi juga mencerminkan komitmen untuk mendukung inovasi dalam industri keuangan digital,” ujar Christina.
Menurut laporan Statista, nilai pasar fintech di Indonesia diproyeksikan mencapai US$25 miliar pada 2025, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 16,3%. Selain itu, data OJK menunjukkan bahwa tingkat inklusi keuangan di Indonesia mencapai 85% pada 2024, meningkat dari 76,2% pada 2019. Angka ini menegaskan pentingnya peran teknologi dalam menjangkau masyarakat yang belum terlayani layanan keuangan tradisional. ■