AdaKami salurkan Rp13,24 triliun: Inovasi teknologi dorong inklusi keuangan Indonesia

- 12 Desember 2024 - 16:59

Dalam waktu singkat, fintech peer-to-peer (P2P) lending AdaKami berhasil mencatat pencapaian mengesankan: 1,46 juta peminjam dengan nilai penyaluran pinjaman mencapai Rp 13,24 triliun hingga 6 Desember 2024. Dengan dukungan teknologi mutakhir dan kolaborasi strategis dengan perbankan, AdaKami menunjukkan komitmen nyata dalam memperluas akses keuangan bagi masyarakat underserved dan underbanked di Indonesia. Di tengah pertumbuhan pesat industri fintech yang mencatat peningkatan pembiayaan 33,73% pada September 2024, AdaKami berdiri sebagai katalisator inklusi keuangan yang siap mengubah lanskap ekonomi nasional


Industri fintech P2P lending di Indonesia terus menorehkan pertumbuhan signifikan, dan AdaKami, sebagai salah satu pemain utama, membuktikan keunggulannya. Hingga awal Desember 2024, platform yang dikelola PT Pembiayaan Digital Indonesia ini telah memberikan pinjaman kepada 1,46 juta peminjam dengan total nilai mencapai Rp 13,24 triliun.

Chief of Public Affairs AdaKami, Karissa Sjawaldy, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan bukti nyata dari dedikasi perusahaan dalam menghadirkan pendanaan yang inklusif. “Kami terus berupaya menjembatani kesenjangan kredit di Indonesia dengan memaksimalkan teknologi terkini untuk memperluas jangkauan layanan kepada masyarakat underserved dan underbanked,” ungkap Karissa pada Kamis (12/12).

Langkah strategis yang diambil AdaKami bukan hanya melalui inovasi teknologi, tetapi juga kolaborasi dengan berbagai institusi keuangan. Hingga saat ini, AdaKami telah bermitra dengan sembilan bank terkemuka, termasuk Seabank, Bank Jago, Bank Permata, Hana Bank, dan Superbank. Kemitraan ini memperkuat peran AdaKami sebagai penghubung antara lender dan borrower melalui pendekatan berbasis teknologi.

“Serangkaian kemitraan tersebut selaras dengan peran kami sebagai katalisator yang menjembatani kebutuhan pendanaan borrower dengan lender yang diperkuat melalui pendekatan teknologi,” tambah Karissa.

Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa outstanding pembiayaan industri fintech P2P lending pada September 2024 mencapai Rp 74,48 triliun, tumbuh 33,73% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan fintech yang memberikan solusi cepat dan efisien bagi kebutuhan pendanaan mereka.

Dengan memanfaatkan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) dan analitik data, AdaKami memastikan setiap proses penilaian kredit dilakukan secara tepat dan akurat. Teknologi ini memungkinkan akses pinjaman yang lebih luas sekaligus meminimalkan risiko bagi lender.

Melalui komitmen kuat untuk mendukung inklusi keuangan, AdaKami berkontribusi langsung pada pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam lanskap ekonomi yang semakin digital, peran fintech seperti AdaKami menjadi semakin krusial untuk mendorong pemerataan akses keuangan di Indonesia.



Comments are closed.