Sepanjang Januari hingga Agustus 2024 Kredit Pibtar telah membukukan penyaluran pinjaman hingga menyentuh angka Rp5,7 triliun. Fintech lending ini berupaya untuk merangkul para pelaku UMKM melalui kegiatan literasi keuangan.
Brand Manager Kredit Pintar Puji Sukaryadi bilang, literasi keuangan dilakukan agar UMKM dapat meningkatkan level usahanya dan mendapatkan pengetahuan lebih dalam mengenai keuangan.
Menyadari pentingnya literasi keuangan yang perlu disosialisasikan secara berkesinambungan kepada para pelaku usaha, baik yang baru memulai usahanya ataupun ingin meningkatkan level usahanya. Kredit Pintar menginisiasi Kelas Pintar Bersama
“Melalui program ini dapat pintar bersama-sama. Pintar dalam mengelola keuangan, pintar dalam melihat mana pinjaman yang betul-betul bermanfaat untuk usaha dan mana pinjaman ilegal. Dengan demikian, pelaku usaha dapat lebih memahami tingkat risiko dan manfaat fintech lending serta tidak mudah terjebak dalam penipuan atau pinjaman yang tidak sesuai dengan kemampuan,” katanya, Senin (2/9).
Pada kesempatan kali ini, Kredit Pintar menyelenggarakan kelas literasi keuangan yang menyasar UMKM di Malang, Jatim.
Berkaitan dengan tingkat literasi keuangan penduduk Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru-baru ini merilis Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK yang dilakukan untuk mengukur indeks literasi dan inklusi keuangan penduduk Indonesia sebagai landasan program peningkatan literasi dan inklusi keuangan ke depan.
SNLIK tahun 2024 menggunakan parameter literasi keuangan yang terdiri atas pengetahuan, keterampilan, keyakinan, sikap, dan perilaku, sementara indeks inklusi keuangan menggunakan parameter penggunaan (usage) terhadap produk dan layanan keuangan.
Penggunaan parameter ini sesuai dengan indikator yang digunakan dalam OECD/INFE International Survey of Financial Literacy. Hasil SNLIK tahun 2024 tersebut menunjukkan indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43%, sementara indeks inklusi keuangan sebesar 75,02%. SNLIK tahun 2024 menjadi salah satu faktor utama bagi OJK dan pemangku kepentingan lainnya dalam menyusun kebijakan, strategi, dan merancang produk dan layanan keuangan yang sesuai kebutuhan dan kemampuan konsumen dalam rangka meningkatkan kesejahteraan penduduk.
Sementara itu, Head of Risk Policy and Procedure Kredit Pintar R Ary Mulyono menjelaskan, sejalan dengan misi OJK dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, Kredit Pintar berkomitmen memberikan dukungan melalui Kelas Pintar Bersama yang hingga saat ini telah diselenggarakan secara online maupun offline selama 2022-2024, telah menjangkau lebih dari 1.850 peserta di 28 kota yang terdiri atas mahasiswa, blogger, UMKM hingga masyarakat umum. ■