PT Bank CTBC Indonesia merangkul PT Simplefi Teknologi Indonesia (AwanTunai), platform pinjaman peer-to-peer (P2P) lending, dalam hal loan channeling untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi sektor kredit produktif, khususnya bagi para pelaku UKM.
Presiden Direktur Bank CTBC Indonesia Iwan Satawidinata mengatakan, pihaknya menyambut baik atas terjalinnya kemitraan dengan platform P2P lending AwanTunai dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia.
“Bank CTBC Indonesia berkomitmen menyediakan akses keuangan yang lebih mudah dan cepat bagi UMKM, sehingga mereka dapat mengembangkan usaha mereka dengan lebih baik,” ujarnya, Rabu (29/5).
Menurut Iwan, kerja sama antara Bank CTBC Indonesia dan AwanTunai ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan UKM dan inklusi keuangan di Indonesia.
Dengan memanfaatkan teknologi finansial terkini, baik Banl CTBC Indonesia dan AwanTunai yakin untuk dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia.
Sementara Christian Chandra Gunawan, CEO AwanTunai menyambut baik kerja sama ini, pihaknya mengaku sangat senang dapat berkolaborasi dengan Bank CTBC Indonesia dalam memperluas akses keuangan bagi UMKM di Indonesia.
“Melalui teknologi dan jaringan yang kami miliki, kami yakin dapat memberikan solusi keuangan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi UKM di Indonesia,” ujarnya.
AwanTunai merupakan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi yang menyediakan akses pendanaan untuk para pelaku usaha yang bergerak di industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG). Dengan pendanaan tersebut, para pelaku usaha dapat mengembangkan usaha secara produktif.
Selama tahun 2023, Bank CTBC Indonesia menunjukkan kinerja yang solid sepanjang tahun ini, antara lain yang ditunjukkan melalui peningkatan laba sebelum pajak sebesar 266,30% dibandingkan dengan posisi Desember 2022, demikian pula dengan total aset yang mengalami peningkatan sebesar 10,22% dibandingkan dengan posisi aset Desember 2022.
Kinerja aset yang tumbuh positif ini didukung oleh penyaluran kredit yang mencapai 11,91% (yoy), surat berharga yang dimiliki dan surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo), dimana hal ini sejalan dengan usaha Bank dalam memelihara fungsi intermediasi dalam perekonomian.
Secara keseluruhan, terjadi perbaikan kualitas kredit di tengah tingginya peningkatan penyaluran kredit tahun 2023 dengan realisasi rasio Gross Non-Performing Loan (NPL) turun dari 2,62% pada 2022 menjadi 2,14% di tahun 2023.
Dari sisi liabilitas pada 31 Desember 2023, Bank juga mencatatkan peningkatan sebesar 10,96% dari tahun lalu. Peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 14,34% berkontribusi pada peningkatan total liabilitas Bank dengan pertumbuhan terbesar berasal dari komponen Deposito.
Bank CTBC Indonesia juga mencatat peningkatan pendapatan bunga bersih sekitar 12,33% dibandingkan perolehan tahun sebelumnya, sementara itu realisasi BOPO sebesar 85,82%, lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar 95,29%. ■