JULO, platform layanan keuangan digital yang berfokus pada inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia, hari ini mengumumkan pencapaian pendapatan tahunan lebih dari US$120 juta, dengan total penyaluran pinjaman mengalami pertumbuhan sebesar 50% pada tahun 2023.
Capaian ini disertai dengan pencapaian titik impas laba operasional oleh perusahaan pada bulan Desember 2023. Hal ini membuktikan model bisnis yang berkelanjutan dan efisiensi operasional JULO.
Didukung oleh para investor, seperti AC Ventures, Credit Saison, Quona Capital, and Saratoga, JULO didirikan dengan visi untuk menjadikan layanan keuangan di Indonesia menjadi lebih mudah diakses oleh semua orang.
JULO menciptakan produk pembiayaan konsumen yang unik dengan memanfaatkan data perilaku secara menyeluruh untuk menilai kredit secara inovatif. Pendekatan ini memungkinkan JULO untuk berhasil meluncurkan dan mengelola produk kartu kredit virtual yang disesuaikan dengan kebutuhan segmen pendapatan menengah Indonesia, memberikan akses kredit pertama kali kepada jutaan orang dan mendorong pemberdayaan ekonomi di seluruh negeri.
Prestasi pertumbuhan terbaru perusahaan juga termasuk peningkatan pendapatan sebesar 73% pada tahun 2023. JULO menyalurkan lebih dari US$454 juta dalam pinjaman pada tahun 2023, membawa total penyaluran sejak tahun 2016 menjadi sekitar US$1 miliar. Perusahaan melaporkan tingkat retensi per cohort sebesar lebih dari 70%, yang mengurangi biaya akuisisi pinjaman dan meningkatkan efisiensi operasional.
Pertumbuhan JULO didukung oleh kemitraan dengan lembaga keuangan terkemuka, termasuk perusahaan global seperti Credit Saison, dan juga raksasa lokal seperti Bank Sampoerna dan Superbank, untuk memberdayakan penyaluran kepada segmen pendapatan menengah di Indonesia.
Presiden Grup JULO Ankur Mehrotra mengatakan tujuan finansial utama JULO adalah menghasilkan profitabilitas yang berkelanjutan bagi pemegang saham dan menyediakan likuiditas, seperti IPO di kemudian hari.
“Kami yakin bahwa kami berada di jalur yang benar dalam mengoptimalkan produk inti kami, mengelola risiko secara efisien melalui investasi berkelanjutan dan perhatian terhadap manajemen risiko, dan semakin mendiversifikasi portofolio produk kami yang pada akhirnya menjadi platform layanan keuangan yang sepenuhnya terintegrasi,” katanya, Senin (26/2).
JULO telah membangun fondasi untuk membangun rangkaian layanan keuangan digital lengkap (neobanking) untuk segmen pasar menengah di Indonesia. Segmen ini menyediakan peluang hampir US$100 miliar di Indonesia saja, kata Presiden Grup JULO, Ankur Mehrotra. Perusahaan baru-baru ini meluncurkan produk non-kredit, seperti asuransi, pada tahun 2023 dan akan terus memperluas penawarannya yang baru.
Selain layanan keuangan, JULO meluncurkan kampanye lokal bekerja sama dengan UNICEF di Indonesia, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia melalui sumbangan yang dibuat dari setiap transaksi. Inisiatif ini menyoroti komitmen JULO terhadap dampak sosial dan menekankan efek positif dari operasinya di luar metrik keuangan.
Saat JULO terus melanjutkan jalannya dalam pertumbuhan dan inovasi, perusahaan tetap berdedikasi pada misinya untuk menyediakan layanan keuangan yang mudah diakses dan inklusif, mendorong perubahan positif dalam masyarakat yang dilayaninya, dan menetapkan standar baru dalam industri layanan keuangan digital. ■