digitalbank.id – Memasuki usia ke-13 tahun, Amartha mengklaim telah berhasil menyalurkan permodalan sebesar lebih dari Rp12 triliun kepada lebih dari 1,7 juta pelaku usaha.
Sukses itu, menurut Founder & CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra, tak terlepas dari inovasi dan pemanfaatan teknologi terkini, termasuk AI yang dilakoni Amartha.
“Memasuki tahun ke-13 ini, Amartha berkomitmen menjangkau lebih banyak lagi pelaku usaha di segmen akar rumput melalui teknologi yang inklusif agar dapat menciptakan kesejahteraan yang berkelanjutan,” katanya, Senin (22/5).
Menurut dia, pada Kuartal I-2023 ini bisnis Amartha telah tumbuh dua kali lipat secara merata di seluruh wilayah operasional di Pulau Sumatra, Jawa, dan Sulawesi dibandingkan dengan tahun sebelumnya di periode yang sama.
Lebih lanjut dia mengatakan, Amartha melihat potensi usaha ultra mikro di segmen akar rumput masih sangat besar. Namun, banyak tantangan yang dihadapi para pengusaha ini dalam mengembangkan usahanya, antara lain keterbatasan penetrasi teknologi di pedesaan.
“Inilah yang mendorong Amartha senantiasa berinovasi, termasuk dengan pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) hingga menjalin kolaborasi dengan berbagai stakeholders untuk mengakselerasi penyaluran modal usaha,” katanya.
Dijelaskannya, Amartha bertumbuh lebih dari perusahaan penyedia P2P Lending seiring dengan penguatan visinya mengenai kesejahteraan yang merata.
“Sebagai prosperity platform, Amartha tengah memperluas layanan ke segmen Business to Consumer (B2C) dan Business to Business (B2B) dengan mengombinasikan pendekatan humanis dan teknologi,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pada layanan B2C, Amartha telah menyediakan produk berupa microfinance marketplace dan earn. Sementara layanan B2B terdapat loan channeling, embedded lending, embedded investment, dan credit decision engine. “Ke depannya lami akan terus melakukan inovasi dan memanfaatkan teknologi.” ■
