digitalbank.id – PT Komunal Sejahtera Indonesia (Komunal) mencatatka transaksi deposito dan pinjaman UMKM sebesar Rp1,75 triliun di kuartal I-2023 atau naik 3,5 kali lipat sibandingkan transaksi pada periode yang sama tahun 2022.
Founder dan CEO Komunal Hendry Lieviant mengatakan, pencapaian ini melanjutkan tren pertumbuhan yang diperoleh sejak startup fintech ini berdiri tahun 2019.
“Kala itu, penyaluran kredit baru mencapai angka Rp70 miliar, sementara tahun 2022 total transaksi deposito dan pinjaman yang di fasilitasi sebesar Rp3,6 triliun,” katanya pada helatan “Indonesia’s Neo Rural Bank Pioneer, Fintech Startup Mendorong Inklusi Keuangan di Indonesia Melalui Digitalisasi BPR”, Selasa (9/5).
Menurut dia, pencapaian kinerja diperoleh berkat penguatan kemitraan dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan langkah pembukaan kantor di Jakarta. Sebelumnya Komunal berada di Surabaya, Jawa Timur. Alasan utama pembukaan kantor di Jakarta adalah untuk men-support ekspansi bisnis Komunal untuk ke depannya.
“Sehingga dengan berbagai strategi dan juga kekuatan SDM kami yakin akan dapat mencapai misi kami untuk mendukung inklusi keuangan di Indonesia melalui digitalisasi BPR,” kata Hendry.
Dalam kesempatan itu Komunal memaparkan perannya dalam mendukung UMKM melalui dua produknya, yakni DepositoBPR by Komunal dan P2P Lending. Melalui produk DepositoBPR, merupakan aplikasi marketplace deposito BPR, Komunal menyediakan akses terhadap produk deposito dari 250 lebih BPR yang sudah dikurasi keamanannya oleh tim Komunal.
“Kami melihat ada financial gap yang besar di mana sektor UMKM memerlukan dukungan pendanaan. Di sisi lain, kami juga melihat BPR memerlukan dukungan modal untuk dapat menyalurkan permodalan kepada UMKM. Untuk itu kami luncurkan solusinya yakni dengan cara mendigitalisasi BPR dengan produk DepositoBPR by Komunal. Sehingga nasabah di seluruh Indonesia dapat dengan mudah menempatkan dana mereka di deposito BPR melalui aplikasi kami dan kemudian BPR dapat menyalurkannya kepada UMKM,” tuturnya.
Keputusan untuk membantu UMKM melalui digitalisasi BPR pun dipandang Hendry sangat tepat. Pasalnya, berdasarkan pengamatan Komunal, mayoritas UMKM berada di kota-kota tier 2 dan 3, seperti halnya keberadaan BPR.
Dengan 6000 kantor cabang di seantero Indonesia, BPR dapat menjangkau UMKM dengan lebih efektif lantaran memiliki local presence yang kuat. Sehingga kerja sama Komunal dalam penyediaan teknologi digital untuk BPR telah menjadi simbiosis mutualisme, alias kerja sama yang saling menguntungkan.
“BPR telah beroperasi selama puluhan tahun di berbagai daerah dan memiliki local presence dan local knowledge yang kuat. Sehingga, bersama-sama BPR, Komunal yakin dapat menjadi tulang punggung dalam mengatasi kesenjangan inklusi finansial yang ada saat ini, khususnya yang dialami oleh UMKM kita,” kata Hendry.
Terkait adanya mispersepsi publik yang kerap terjadi terhadap DepositoBPR, Hendry menjelaskan, produk ini merupakan aplikasi marketplace produk deposito, dan hingga kini masih satu-satunya, ke lebih dari 250 BPR di Indonesia.
“DepositoBPR by Komunal sering dikira bank, padahal merupakan platform kami yang mengumpulkan produk deposito bank-bank BPR pilihan pada satu aplikasi,” kata Hendry. ■