Pembiayaan P2P tumbuh 36% pada Maret 2023, namun TWP90 juga naik menjadi 2,81%, ini uraian OJK…

Share post:

digitalbank.id – OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) baru saja merilis data bahwa kinerja industri financial technology (fintech) peer to peer (P2P) lending pada Maret 2023 masih mencatatkan pertumbuhan. Outstanding pembiayaan tumbuh sebesar 36,45% secara tahunan alias year on year (yoy). Pembiayaan menjadi Rp 51,02 triliun.

Namun yang perlu kita waspadai adalah tingkat risiko kredit secara agregat alias TWP90 tercatat naik menjadi 2,81%. Jika dibandingkan, tingkat TWP90 di  Februari 2023 sekitar 2,69%.

Tris Yulianta, Direktur Pengawasan Financial Technology OJK menjelaskan, potensi layanan pendanaan di Indonesia masih sangat besar. “Hadirnya layanan fintech lending menjadi mesin penggerak penyaluran dana pinjaman di Indonesia. OJK terus mendorong P2P lending untuk meningkatkan porsi penyaluran pendanaan kepada sektor produktif,” kata Tris, dalam pernyataan tertulis, Jumat (5/5/2023). 

Meskipun tren industri fintech lending cenderung positif, belum berbanding lurus dengan tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Salah satu tantangan yang dihadapi masyarakat di lapangan adalah rendahnya literasi finansial masyarakat serta akses terhadap pendanaan yang belum merata.

Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dikeluarkan oleh OJK akhir 2022 lalu menyebutkan, indeks literasi keuangan masyarakat baru mencapai 49,68%.

Sunu Widyatmoko, Sekretaris Jenderal Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengajak para pelaku industri fintech lending  mendorong akses dan edukasi layanan pendanaan bagi masyarakat. Khususnya pendanaan produktif bagi kelompok unbanked dan underbanked, seperti pelaku UMKM dan pekerja lepas.

“Hal ini guna mendorong inklusi keuangan sekaligus meningkatkan pemulihan ekonomi pasca pandemi di Indonesia, dengann terus menggerakan kegiatan ekonomi di berbagai lapisan masyarakat,” ujat Sunu,

Taralite – bagian dari Grup Ovo- terus mendorong akses pembiayaan modal usaha berbasis teknologi bagi kelompok unbanked dan underbanked di Indonesia.

Vanessa Prasetyo, Direktur Bisnis Taralite mengatakan, melalui layanan Taralite, yakni OVO Modal Usaha, pihaknya telah melakukan penyaluran dana modal usaha ke ratusan ribu peminjam di Indonesia, termasuk UMKM. Taralite  sekaligus melakukan edukasi kepada masyarakat sebagai upaya meningkatkan literasi finansial.

“Kami akan secara aktif berkolaborasi dengan regulator dan pelaku industri lainnya untuk mendorong literasi dan akses terhadap pendanaan produktif di Indonesia,” terang Vanessa. ■

Related articles

Kinerja moncer Taspen Life, perolehan premi bruto dan laba bersih naik pesat!

digitalbank.id - SEPANJANG tahun 2022, PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) membukukan kinerja positif. Mengutip laporan keuangan Senin (5/6),...

Mulai hari ini tiket “FIFA Match Day: Indonesia vs Argentina” sudah bisa dibeli pakai BRImo

digitalbank.id - Tiket pertandingan "FIFA Match Day: Indonesia vs Argentina" sudah bisa dibeli mulai hari ini (5 Juni)...

BSI masih investigasi upaya serangan siber

digitalbank.id - SAMPAI saat ini manajemen PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) masih melakukan investigasi atas upaya serangan...

Semua pelaku jasa keuangan wajib hukumnya menjaga data nasabah, tanpa terkecuali!

digitalbank.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), tanpa terkecuali, wajib hukumnya menjaga data...