Sementara pada akhir 2022, Atome telah bekerjasama dengan 700 merchant dan lebih dari 10,000 toko offline. Akuisisi merchant Atome berkembang cukup masif melihat sektor pay later di Indonesia yang berdasarkan laporan Business Wire diprediksi akan terus tumbuh stabil dengan pertumbuhan tahunan sebesar 44,4% dari tahun 2022 – 2028.
Rizki bilang, pertumbuhan bisnis Atome cukup pesat. Tahun lalu, perusahaan berhasil mencetak peningkatan transaksi hingga 360 kali dengan penghasilan gross merchandise value (GMV) meningkat 420 kali dibandingkan akhir tahun 2020.
Angka ini didapat dari total pembiayaan yang telah diberikan Atome kepada penggunanya yang mayoritas berasal dari daerah Jawa dan Bali. Besarnya ekosistem juga menunjukkan pertumbuhan penetrasi pengguna Atome di tahun 2022 yang meningkat hingga 9,600% dengan capaian lebih dari 5 juta pengunduh aplikasi.