Generasi Z dan milenial di Indonesia dominasi kredit macet pinjol fintech lending

- 13 Januari 2023 - 18:06

digitalbank.id – LITERASI keuangan digital meskipun semakin baik di Indonesia, namun tetap masih menjadi tantangan pemerintah dan masyarakat untuk terus ditingkatkan, teristimewa untuk kalangan generasi z dan milenial di Indonesia. Pasalnya, dua kelompok generasi ini ditengarai mendominasi kredit macet pada pinjaman online (pinjol) fintech lending. Tantangan utama yang dihadapi adalah terkait literasi keuangan, yang salah satunya untuk mengurangi sifat pinjaman konsumtif dan beralih ke pinjaman produktif. “Meminjam diutamakan untuk kebutuhan produktif, mengurangi yang sifatnya konsumtif. Ini tantangan literasi,” ujar Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) I OJK Bambang W. Budiawan.

Berdasarkan data Statistik Fintech Lending periode November 2022 yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 3 Januari 2023, nilai kredit macet dengan tunggakan di atas 90 hari ada pada pelanggan dengan rentang usia 19–34 tahun dengan jumlah mencapai Rp766,40 miliar atau berkontribusi 53,9 persen.

Sementara itu untuk nasabah dengan rentang usia 35–54 tahun mencatatkan outstanding pinjaman macet sebesar Rp417,55 miliar dan nasabah di atas 54 tahun sebesar Rp26,30 miliar, serta nasabah dengan usia di bawah 19 tahun mencatatkan kredit macet sebesar Rp1,71 miliar.

Kendati demikian, Bambang menuturkan bahwa hal tersebut masih wajar jika pendanaan macet juga terbesar di rentang usia itu, hal ini mengingat mayoritas borrower industri P2P lending yang berasal dari rentang usia 19–34 tahun. “Tentu ini tantangan juga bagi kita semua agar generasi tersebut lebih dapat mengelola keuangan dengan baik,” kata Bambang, Kamis (12/1/2023).

Adapun secara total, outstanding pinjaman fintech lending per November 2022 tercatat sebesar Rp50,29 triliun yang terdiri dari perorangan sebesar Rp42,89 triliun dan badan usaha Rp7,4 triliun. OJK menyampaikan tingkat keberhasilan bayar atau TKB90 industri fintech lending naik menjadi sebesar 97,17 persen. Di sisi lain, tingkat wanprestasi (TWP90) atau kredit macet pada level 2,83 persen.(SAF)

Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.