digitalbank.id – Perusahaan teknologi asal Indonesia, PT JULO Teknologi Finansial (JULO), meraih pendanaan seri B sejumlah US$80 juta dari Credit Saison dengan kombinasi US$30 juta untuk ekuitas dan US$50 juta untuk fasilitas kredit.
Adrianus Hitijahubessy, CEO & Co-Founder of JULO mengatakan, pendanaan ini akan digunakan JULO untuk memfasilitasi akses kredit bagi masyarakat Indonesia yang belum terjangkau oleh layanan finansial konvensional yang ada.
“Sampai saat ini, JULO Kredit Digital memiliki komitmen untuk memberdayakan masyarakat Indonesia, di mana 72% pengajuan kredit digunakan untuk keperluan meningkatkan kualitas hidup seperti modal bisnis, renovasi rumah dan pendidikan,” ujarnya, Rabu (13/4).
Menurut dia, dengan berkolaborasi bersama Credit Saison, JULO punya kesempatan mengembangkan komitmen JULO lebih jauh dengan melakukan revolusi lebih lanjut dalam bidang industri fintech lending Indonesia. “Dan yang terpenting akan lebih menjangkau kalangan masyarakat yang kurang terlayani (underserved) oleh layanan finansial di setiap provinsi Indonesia,” tambahnya.
Baca juga: Digiasia Bios dedikasikan diri sebagai perusahaan FaaS pertama di Indonesia
Sebagai salah satu perusahaan fintech pionir penyedia kartu kredit digital di Indonesia, JULO telah merevolusi akses kredit bagi masyarakat Indonesia dengan menjadi salah satu perusahaan fintech lending pertama yang dapat diakses dari seluruh 34 provinsi Indonesia. Proses underwriting kredit dan manajemen risiko berbasis big-data memungkinkan JULO meninjau kelayakan kredit nasabah secara digital melalui aplikasi smartphone di manapun nasabah berada di Indonesia.
Hingga pada tahun 2021, JULO meluncurkan fitur kredit digital, di mana 97% pengguna telah memanfaatkan fitur non-cash meliputi isi ulang dompet digital, pulsa, bayar e-commerce sampai tagihan listrik.
Setelah menerima pendanaan sebelumnya dari Skystar Capital, Saratoga Investama, East Ventures, Quona Capital, Central Capital Ventura, MDI Ventures, Gobi Partners dan lainnya, kali ini pendanaan penuh dari Credit Saison dilangsungkan untuk mendukung pertumbuhan JULO melalui US$ 30 juta ekuitas dan US$ 50 juta fasilitas kredit.
Baca juga: Koinworks NEO mendorong pelaku bisnis UMKM miliki jejak digital yang baik
Ekuitas sebesar US$ 30 juta akan dimanfaatkan JULO untuk mengembangkan sistem analisa data, pengembangan produk, marketing, serta rencana akuisisi nasabah dengan menambah Sumber Daya Manusia (SDM) di tim developer, data scientist dan business intelligence. Sedangkan, US$ 50 juta fasilitas kredit akan dialokasikan untuk memfasilitasi dana pinjaman pada platform JULO.
“Untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, inovasi kredit perlu disertai dengan pemahaman perilaku dan kebutuhan konsumen secara mendalam. Sebagai hasilnya, JULO tetap bertumbuh di tengah situasi pandemi COVID dengan pencairan kredit lebih dari US$ 300 juta sampai saat ini. Kami sangat menantikan kerja sama dengan JULO untuk dapat mengakselerasi akses produk keuangan lebih jauh dan dapat membawa perubahan signifikan untuk perkembangan ekonomi di Asia Tenggara,” kata Kosuke Mori, Senior Managing Executive Officer and Head of Global Business Credit Saison Co., Ltd.
Pendanaan dari Credit Saison kepada JULO merupakan bagian dari upaya berkesinambungan perusahaan untuk memperkuat layanan teknologi finansial yang mengalami pertumbuhan secara signifikan di luar Jepang. Dengan dukungan dalam bentuk penyediaan modal dan operasionalstrategis, investasi kali ini menandai langkah ekspansi Credit Saison ke pasar fintech Indonesia yang potensial dan bertumbuh secara pesat.
Baca juga: Rambah bisnis fintech, INTI luncurkan layanan PPOB INTIPay
Selaku pihak investor, Credit Saison akan berperan secara aktif – terutama dalam fase hyper-growth JULO – dengan melakukan observasi bersama untuk setiap potensi pengembangan bisnis ke depannya. Strategi investasi berikut dikembangkan oleh Credit Saison melalui Saison Capital, perusahaan modal ventura yang berfokus pada startup dengan peluang untuk mengembangkan kapabilitas finansial.
Di tengah pesatnya perkembangan industri Peer-to-peer Lending di Indonesia, JULO tercatat berhasil menjaga kinerja positif selama masa pandemi COVID-19 di tahun 2020. Pada tahun 2021, jumlah pencairan kredit berkembang lebih dari 3 kali lipat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hingga saat ini, JULO menargetkan pertumbuhan loan book lebih dari 5 kali lipat untuk periode satu tahun ke depan.
Berbeda dengan fasilitas kredit konvensional, JULO memberikan fasilitas limit kredit yang dapat diakses kapan saja setelah melewati satu kali pengajuan mandiri melalui smartphone. Credit Scoring berkesinambungan dilaksanakan dengan penerapan machine learning selama siklus kredit serta manajemen risiko berbasis lebih dari 5.000 variabel data untuk pengecekan identitas, pemeriksaan affordability, kelayakan kredit dan deteksi fraud.
Baca juga: Perluas jaringan kartu kreditnya di Indonesia, JCB kolaborasi dengan fintech
Sampai saat ini, lebih dari 500.000 masyarakat Indonesia telah menggunakan fasilitas kredit digital JULO setiap harinya untuk tarik dana, kirim dana, isi pulsa, bayar tagihan listrik, isi ulang dompet digital dan pembayaran e-commerce.
Menjadi salah satu platform fintech lending pertama yang menerima izin penuh dari OJK, JULO juga berfokus pada keamanan data nasabah dengan meraih sertifikasi ISO 27001 Full Scope – standar internasional keamanan informasi yang dikelola oleh International Organization for Standardization (ISO). Sertifikasi ini juga menjadi salah satu bukti dedikasi JULO menjaga keamanan sistem manajemen dan informasi dari risiko pembobolan siber. (HAN)