digitalbank.id – Direktur Utama Bank BTN Haru Koemahargyo mengatakan BTN menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi disrupsi digital. Salah satunya adalah dengan aktif membuka peluang kerja sama dengan startup fintech yang menyediakan layanan digital banking.
“Untuk menghadapi disrupsi digital, BTN menyiapkan strategi khusus, antara lain aktif membuka peluang kerjasama dengan startup fintech yang menyediakan layanan digital banking. Saat ini Bank BTN juga mengembangkan super app untuk digital mortgage ecosystem,” katanya pada Raker Bank BTN 2022 di Jakarta akhir pekan lalu.
Baca juga: Erick Thohir apresiasi rencana BTN siapkan super app digital mortgage dalam ekosistem perumahan
Menurut dia, perseroan juga siap memperluas ekosistem perumahan dengan bersinergi bersama BUMN dan swasta lainnya sesuai arahan dari Menteri BUMN. “Saat ini kerja sama dengan BUMN dan swasta telah dilakukan oleh perseroan, namun Bank BTN perlu memperluas sinergi tersebut untuk mendukung pemenuhan kebutuhan rumah rakyat dalam program satu juta rumah,” kata Haru.
Dia mengatakan pengembangan partnership tersebut antara lain dengan startup yang mendukung super app yang mencakup bidang properti, creative design, digital marketing, dan startup online research sebagai bagian dari optimalisasi inisiatif pengembangan super app BTN Properti.
Baca juga: Belum tertarik bikin bank digital, Bank BTN siapkan super app digital mortgage
Lebih lanjut Haru mengungkapkan, Raker Bank BTN dilakukan untuk menyiapkan rencana dan strategi perusahaan menyambut peluang dan tantangan 2022. Sesuai dengan tema Raker BTN yakni “Bolstering Optimism, Conquering All Challenges”, Haru meminta seluruh insan Bank BTN untuk selalu optimistis dan bersemangat untuk bekerja dan mencapai target tahun 2022.
“Tahun 2021 kita menorehkan kinerja yang bagus di tengah pandemi, tahun 2022 ini kita menyusun beberapa inisiatif diantaranya transformasi kantor cabang agar lebih fokus ke sales and service, ekspansi kredit yang mendukung ekosistem perumahan, penyaluran KPR ke milenial dan pekerja informal dan lain sebagainya untuk mencapai target bisnis seperti pertumbuhan kredit dapat menembus double digit, peningkatan Dana Pihak Ketiga khususnya dana murah,” kata Haru. (HAN)