Pertumbuhan bisnis emas BSI melesat 78%, Gen Z dan Gen Y jadi pendorong utama

- 4 Februari 2025 - 12:44

PT Bank Syariah Indonesia (BSI) melaporkan pencapaian bisnis emas yang mengesankan pada akhir 2024, dengan produk cicil emas dan gadai emas mencapai Rp12,8 triliun, meningkat pesat 78,17% dibandingkan tahun sebelumnya. Keberhasilan ini didorong oleh tren kenaikan harga emas dan daya tarik kalangan anak muda terhadap investasi emas. BSI terus memperluas layanan emasnya, termasuk peluncuran BSI Gold dan rencana untuk menjadi bullion bank.


Poin utama:

1.Bisnis emas BSI tercatat mencapai Rp12,8 triliun pada akhir 2024, naik 78,17% YoY.

2. Demografi utama nasabah cicil emas BSI adalah kalangan Gen Z dan Gen Y.

3. BSI meluncurkan BSI Gold sebagai bagian dari ekspansi bisnis emas dan rencana menjadi bullion bank.


    PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melaporkan kinerja bisnis emas yang luar biasa di penghujung 2024. Produk cicil emas dan gadai emas yang mereka tawarkan tercatat mencapai Rp12,8 triliun, melonjak sebesar 78,17% dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya.

    Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, menjelaskan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya bank untuk terus memperkenalkan layanan gadai dan cicil emas kepada masyarakat. “Kami terus menggencarkan sosialisasi untuk memberikan solusi pengelolaan keuangan di tengah tren kenaikan harga logam mulia,” ujar Anton.

    Sebagai instrumen investasi yang stabil, harga emas tercatat mengalami kenaikan rata-rata 20-30% per tahun. Anton menambahkan bahwa emas kini semakin digemari sebagai “safe haven” untuk menghindari fluktuasi ekonomi yang tidak menentu. Dengan pertumbuhan yang konsisten, tidak heran jika kalangan muda, terutama generasi Z dan Y, semakin tertarik berinvestasi di emas.

    “Golongan usia Gen Z dan Gen Y menyumbang sekitar 50% dari total nasabah bisnis emas BSI,” lanjut Anton. Hal ini mencerminkan tren investasi emas di kalangan generasi muda yang lebih memilih instrumen yang tahan terhadap inflasi dan mudah dicairkan jika dibutuhkan.

    Untuk semakin memperkaya layanan bisnis emas, BSI kini tidak hanya menawarkan cicil dan gadai emas, tetapi juga penitipan dan perdagangan emas. Inovasi terbaru adalah peluncuran BSI Gold, emas batangan yang diproduksi bekerja sama dengan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), yang dapat dibeli melalui skema cicil emas di kantor cabang BSI.

    Rencana jangka panjang BSI adalah untuk mendapatkan izin sebagai bullion bank dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan status ini, BSI berencana memperluas operasionalnya dalam perdagangan emas di Indonesia, menawarkan lebih banyak opsi bagi nasabah.

    Dengan berbagai pilihan layanan yang semakin lengkap, BSI berharap dapat terus memberikan solusi investasi yang aman dan menguntungkan bagi nasabahnya, baik melalui cicil emas, gadai emas, ataupun penitipan emas yang kini tersedia di cabang-cabang mereka di seluruh Indonesia.

    “Nasabah tidak perlu khawatir, mereka bisa dengan mudah menggadaikan emas tanpa harus menjualnya. Kami menyediakan berbagai saluran seperti BSI Agen dan aplikasi superapps BYOND untuk kenyamanan transaksi,” jelas Anton. ■

    Comments are closed.