Bujet per bulan di bawah US$1.500, tren pensiun hemat ke Asia makin populer

- 15 April 2025 - 08:07

Bagi para pensiunan yang ingin menikmati masa tua dengan biaya hidup yang terjangkau namun tetap berkualitas, sejumlah kota di Asia menawarkan kehidupan nyaman dengan bujet kurang dari US$1.500 per bulan. Kota-kota seperti Penang, Chiang Mai, hingga Hoi An menjadi incaran para ekspatriat karena perpaduan budaya, alam, kuliner, dan fasilitas kesehatan yang memadai.


Fokus utama:

  1. Lima kota di Asia direkomendasikan karena biaya hidup yang rendah namun tetap menawarkan kualitas hidup yang tinggi bagi pensiunan.
  2. Setiap kota dianalisis berdasarkan biaya sewa, makanan, dan kebutuhan pokok, serta daya tarik lokal yang membuatnya cocok untuk pensiun.
  3. Ada tren global di mana warga lansia dari negara-negara Barat memilih Asia Tenggara sebagai tujuan pensiun karena nilai tukar yang menguntungkan dan gaya hidup yang lebih rileks.

Seiring biaya hidup yang melonjak di negara-negara Barat, semakin banyak pensiunan mencari alternatif yang lebih terjangkau tanpa mengorbankan kenyamanan. Laporan terbaru International Living mengungkapkan bahwa sejumlah kota di Asia menawarkan gaya hidup yang nyaman dengan bujet tak lebih dari US$1.500 per bulan—angka yang sangat menarik bagi mereka yang mengandalkan dana pensiun terbatas.

Di Amerika Serikat, tunjangan pensiun rata-rata dari Social Security hanya sedikit di bawah US$2.000 per bulan. Namun di kota-kota besar seperti New York, Los Angeles, atau San Francisco, jumlah itu jauh dari cukup. Karena itu, Asia Tenggara—dengan budaya yang ramah, iklim tropis, makanan lezat, dan biaya hidup rendah—kian menjadi magnet baru bagi para pensiunan mancanegara.

Beberapa kota yang bisa dijadikan destinasi menghabiskan masa pensiun adalah:

  1. Penang, Malaysia: Perpaduan budaya dan pantai tropis

Dengan populasi sekitar 1,2 juta, Penang telah lama dikenal sebagai destinasi favorit para ekspatriat. Kota ini menawarkan warisan budaya yang kaya, mulai dari situs bersejarah di George Town hingga pantai berpasir putih di Batu Ferringhi.

Sewa apartemen tiga kamar tak jauh dari pusat kota hanya sekitar US$380 per bulan. Sementara biaya hidup bulanan, tak termasuk sewa, berkisar US$500 untuk individu dan US$1.000 untuk pasangan. Makan malam tiga menu untuk dua orang bisa diperoleh dengan US$15 saja. Sistem kesehatan Malaysia juga dikenal cukup baik, dengan banyak rumah sakit swasta yang berstandar internasional.

  1. Chiang Mai, Thailand: Sejuk, apiritual, dan hemat

Chiang Mai, kota yang dikelilingi pegunungan di Thailand utara, menawarkan kombinasi antara ketenangan spiritual dan kenyamanan modern. Kota ini dikenal dengan ratusan kuil Buddha, kota tua yang menawan, dan suasana seni serta kuliner yang hidup.

Biaya sewa kondominium tiga kamar sekitar US$300 per bulan, dan total biaya hidup bulanan untuk pasangan umumnya berkisar US$600–US$1.000. Secangkir kopi dihargai kurang dari US$1, sementara makan malam lengkap untuk dua orang bisa dinikmati hanya dengan US$10.

  1. Phnom Penh, Kamboja: Warisan kolonial dan harga super terjangkau

Sebagai ibu kota Kamboja, Phnom Penh menyimpan keunikan arsitektur kolonial Perancis, pemandangan sungai Mekong, dan cita rasa kuliner lokal yang menggoda. Meski biaya sewa apartemen 900 kaki persegi bisa mencapai US$1.100 di kawasan premium, belanja bahan makanan lokal dan makan di warung kaki lima bisa menekan pengeluaran hingga hanya US$300 per bulan.

Dua orang dapat menikmati santapan kelas atas dengan US$40, dan harga bir lokal di bar hanya sekitar 75 sen. Phnom Penh juga sedang berkembang pesat dalam infrastruktur dan layanan kesehatan, membuatnya semakin menarik bagi para pendatang.

  1. Kuching, Malaysia: Kota kecil dengan kualitas hidup yang alami

Terletak di pulau Borneo, Kuching dikenal sebagai kota multikultural dengan suasana santai. Di sini, pengunjung bisa menikmati kopi seharga 60 sen, mencicipi jajanan khas Melayu, Tionghoa, dan Dayak, serta menjelajahi taman nasional yang masih alami.

Biaya sewa rumah tiga kamar sekitar US$700 per bulan, dan kebutuhan bulanan lainnya untuk pasangan diperkirakan sekitar US$500. Kuching menawarkan kualitas udara bersih dan suasana hijau yang cocok untuk gaya hidup aktif namun tenang di masa pensiun.

  1. Hoi An, Vietnam: Kota warisan dunia yang menawan

Hoi An adalah kota tua yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, dikenal dengan arsitektur kolonial, jalan-jalan sempit tanpa kendaraan, dan pantai yang indah. Dengan anggaran US$1.500 per bulan, pasangan suami istri bisa hidup nyaman, mencakup sewa rumah, utilitas, makan di luar setiap hari, serta asisten rumah tangga mingguan.

Vietnam juga semakin terbuka terhadap ekspatriat, dengan kebijakan visa yang relatif longgar dan biaya kesehatan yang rendah, terutama di kota-kota kecil seperti Hoi An.

Menurut data dari World Bank dan Numbeo, biaya hidup di Asia Tenggara umumnya 50%–70% lebih rendah dibanding Amerika Serikat dan Eropa Barat. Laporan oleh HSBC Expat Explorer juga menunjukkan bahwa banyak pensiunan merasa memiliki kualitas hidup yang lebih baik di luar negeri, terutama karena mereka dapat mengalokasikan lebih banyak dana untuk hobi, perjalanan, dan kesehatan.

Meski demikian, calon pensiunan disarankan untuk mempertimbangkan aspek hukum seperti hak kepemilikan properti, visa jangka panjang, serta sistem jaminan kesehatan setempat. Beberapa negara seperti Malaysia dan Thailand menawarkan program visa khusus untuk pensiunan, sementara Vietnam dan Kamboja lebih fleksibel untuk perpanjangan visa jangka pendek. ■

Comments are closed.