Ciptakan tren baru, 20% Generasi Z dan Alpha pilih aset kripto untuk dana pensiun

- 19 Januari 2025 - 12:32

Studi Bitget Research mengungkapkan bahwa 20% Generasi Z dan Alpha berencana memasukkan aset kripto dalam rencana pensiun mereka, mematahkan dominasi sistem pensiun konvensional. Perubahan ini mencerminkan pergeseran mendasar dari sekadar menggunakan cryptocurrency sebagai alat transaksi menjadi investasi jangka panjang dengan potensi fleksibilitas dan transparansi yang lebih besar.


Poin utama:

■ Sebanyak 20% Generasi Z dan Alpha ingin menggunakan aset kripto sebagai bagian dari rencana pensiun mereka.
■ 78% generasi muda percaya bahwa solusi berbasis blockchain memberikan kontrol lebih besar atas keuangan mereka dibandingkan skema tradisional.
■ Meski adopsi meningkat, risiko volatilitas harga dan ketidakpastian regulasi menjadi tantangan utama.


Generasi Z (lahir 1997–2012) dan Generasi Alpha (lahir setelah 2012) tengah mendefinisikan ulang cara masyarakat memandang aset pensiun. Menurut Bitget Research, 20% dari generasi muda ini memilih aset kripto, seperti Bitcoin dan Ethereum, untuk dimasukkan ke dalam strategi pensiun mereka.

Perbedaan antara cryptocurrency sebagai alat transaksi dan aset kripto sebagai investasi jangka panjang menjadi jelas dalam tren ini. Generasi muda tidak hanya melihat kripto sebagai mata uang digital, tetapi juga sebagai sarana untuk membangun stabilitas finansial di masa depan.

Sebanyak 73% responden mengaku tidak puas dengan sistem pensiun tradisional, yang dianggap terlalu kaku dan kurang adaptif terhadap kebutuhan mereka. Sebaliknya, 78% lainnya memilih alternatif berbasis teknologi seperti blockchain, yang memberikan kendali dan transparansi lebih besar.

Gracy Chen, CEO Bitget, menjelaskan, “Generasi muda tidak lagi ingin terikat oleh sistem yang seragam. Mereka mencari solusi inovatif yang memungkinkan fleksibilitas dan kendali penuh atas keuangan mereka.”

Aset kripto, investasi jangka panjang

Fenomena ini terjadi di tengah lonjakan harga Bitcoin yang kini melampaui US$100.000. Kenaikan ini memperkuat kepercayaan bahwa aset kripto memiliki potensi besar sebagai instrumen investasi jangka panjang.

Menurut laporan Cointelegraph, sekitar 40% generasi muda telah berinvestasi dalam aset kripto, dengan 20% di antaranya menjadikannya bagian dari rencana pensiun. Bitcoin, Ethereum, dan altcoin lainnya dianggap mampu memberikan fleksibilitas yang tidak ditawarkan oleh instrumen keuangan tradisional.

Meski adopsi aset kripto untuk pensiun terus meningkat, tantangan tetap ada. Salah satu kendala terbesar adalah volatilitas harga yang dapat mengurangi stabilitas investasi jangka panjang.

Selain itu, ketidakpastian regulasi menjadi hambatan signifikan. Industri keuangan global masih menghadapi dilema dalam merumuskan kebijakan yang mendukung inovasi tanpa mengorbankan keamanan dan transparansi.

Kendala keamanan juga menjadi perhatian serius. Risiko peretasan dan serangan siber pada dompet digital dan platform perdagangan dapat mengguncang kepercayaan investor pemula.

Survei sebelumnya juga mengungkapkan bahwa mayoritas generasi muda kini menjadikan aset kripto sebagai bagian dari rencana pensiun mereka. Keberanian mereka untuk mengambil risiko tinggi ini menjadi simbol pergeseran besar dalam dunia investasi, namun tantangan volatilitas dan regulasi tetap menjadi pertaruhan.

Bitcoin, Ethereum, dan NFT kini tidak hanya menjadi kata kunci di media sosial, tetapi juga bagian dari rencana keuangan jangka panjang generasi muda. Survei yang dilakukan oleh Capitalize (2022) menunjukkan bahwa 56% Gen Z dan 54% Milenial telah memasukkan aset kripto ke dalam strategi pensiun mereka. Angka ini jauh melampaui Gen X (20%) dan Baby Boomers (14%), yang masih bertahan pada metode tradisional.

“Generasi muda memiliki lebih banyak waktu untuk bermain dengan risiko dan menunggu hasilnya,” tulis laporan Capitalize. Dengan waktu pensiun yang masih jauh, Gen Z dan Milenial merasa lebih fleksibel dalam menghadapi volatilitas yang menjadi ciri khas aset digital.

Bagi generasi muda, kripto menawarkan lebih dari sekadar diversifikasi portofolio. Ini adalah simbol kebebasan finansial. Selain itu, kepercayaan pada sistem pensiun tradisional yang kian memudar membuat mereka mencari alternatif yang lebih adaptif.

Survei lain dari Engine Insights (2021) mencatat bahwa 59% Gen Z dan 46% Milenial yakin bisa menjadi jutawan melalui investasi di kripto. Angka-angka ini mencerminkan keyakinan yang kuat terhadap aset digital sebagai alat pembangun kekayaan.

Bitcoin, misalnya, pernah melonjak dari kurang dari US$1 pada 2011 menjadi lebih dari US$68.000 pada 2021, meski kemudian turun ke US$42.000 pada awal 2022. Tren ini menunjukkan potensi keuntungan besar, meskipun penuh risiko.

Risiko dan masa depan keuangan

Meski kripto menawarkan keuntungan besar, volatilitasnya tetap menjadi tantangan utama. Pasar kripto sering kali tidak terduga, dan hanya sebagian kecil investor yang berhasil meraih kesuksesan besar.

Para ahli menyarankan agar investor tidak mengalokasikan lebih dari 5% dari kekayaan bersih mereka untuk aset berisiko tinggi seperti kripto. “Volatilitas Bitcoin tidak bisa diabaikan, tetapi bagi yang paham risikonya, ini bisa menjadi alat diversifikasi yang kuat,” ujar laporan Stilt.

Generasi muda menunjukkan bahwa mereka siap untuk berinovasi dalam strategi keuangan. Dengan mengambil risiko di dunia yang penuh ketidakpastian ini, mereka tidak hanya berinvestasi pada aset, tetapi juga pada harapan akan masa depan yang lebih inklusif dan fleksibel.

Perubahan ini menandai tantangan besar bagi sistem keuangan tradisional. Dengan generasi muda yang lebih memilih fleksibilitas dan transparansi, industri harus beradaptasi untuk tetap relevan.

Aset kripto, meskipun masih menghadapi banyak tantangan, telah membuka peluang baru dalam dunia pensiun. Generasi Z dan Alpha menuntut solusi yang memberikan kendali penuh atas masa depan mereka. Bagi mereka, pensiun bukan sekadar menyimpan uang, tetapi tentang berinvestasi dalam teknologi yang mencerminkan masa depan keuangan global. ■

Comments are closed.