QRIS Tap segera berlaku di KRL dan MRT, bayar tiket kini lebih praktis

- 20 Februari 2025 - 01:20

Bank Indonesia (BI) akan meluncurkan sistem pembayaran QRIS Tap pada 14 Maret 2025, memungkinkan pengguna KRL dan MRT melakukan pembayaran hanya dengan mendekatkan ponsel ke alat pemindai tanpa perlu memindai kode QR. Langkah ini bertepatan dengan kebijakan baru yang menggratiskan biaya transaksi QRIS bagi layanan publik seperti transportasi umum. Implementasi ini merupakan bagian dari upaya BI dalam mendukung digitalisasi sistem pembayaran dan meningkatkan efisiensi transaksi di sektor transportasi.


Poin utama:

  1. Peluncuran QRIS Tap pada 14 Maret 2025 memungkinkan pengguna KRL dan MRT membayar tiket lebih cepat dan praktis.
  2. Kebijakan BI menggratiskan biaya transaksi QRIS bagi layanan publik, termasuk transportasi umum, untuk meningkatkan adopsi pembayaran digital.
  3. Peningkatan transaksi QRIS yang tumbuh signifikan hingga 170,1% YoY pada Januari 2025 mencerminkan pergeseran besar ke arah ekonomi digital.

QRIS Tap segera berlaku di KRL dan MRT mulai 14 Maret 2025. Penumpang cukup mendekatkan ponsel ke alat pemindai tanpa perlu memindai QR.

Pembayaran tiket KRL dan MRT akan semakin mudah dengan kehadiran sistem QRIS Tap yang mulai berlaku pada 14 Maret 2025. Dengan fitur ini, penumpang cukup mendekatkan ponsel ke alat pemindai tanpa perlu memindai kode QR secara manual, menjadikannya lebih cepat dan praktis.

Peluncuran QRIS Tap merupakan bagian dari inovasi sistem pembayaran Bank Indonesia (BI), yang juga bertepatan dengan kebijakan penghapusan biaya transaksi QRIS bagi layanan publik seperti transportasi umum.

“Kebijakan skema harga QRIS untuk merchant Badan Layanan Umum (BLU) dan Public Service Obligation (PSO) dari 0,4% menjadi 0% akan berlaku mulai 14 Maret 2025, bersamaan dengan peluncuran QRIS Tap,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers pada Rabu (19/2).

Wacana implementasi QRIS Tap pertama kali diperkenalkan dalam ajang Festival Ekonomi Keuangan Digital (FEKDI) 2024, dan telah diuji coba di layanan bus Damri dengan sistem tarif tetap. Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta menegaskan bahwa inovasi ini menjadi bagian dari Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030.

“Jadi nanti pengguna tidak perlu lagi memindai QR, cukup mendekatkan ponsel ke alat pemindai dan transaksi langsung selesai, asalkan saldo mencukupi,” jelas Fili.

QRIS Tap bukanlah pengganti metode pembayaran lain seperti uang tunai atau kartu elektronik, melainkan menjadi alternatif yang lebih cepat dan efisien. Inovasi ini sejalan dengan tren peningkatan transaksi digital yang terus berkembang pesat.

Lonjakan penggunaan QRIS

Sepanjang 2024, volume transaksi menggunakan QRIS meningkat drastis 175%, sementara nilai nominalnya tumbuh 166%. Pada Januari 2025, volume transaksi digital melalui QRIS tercatat melonjak 170,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Tahun ini kami menargetkan 6,5 miliar transaksi dengan jumlah pengguna 58 juta dan merchant 40 juta,” tambah Fili.

Dukungan infrastruktur dan peningkatan adopsi teknologi pembayaran digital menunjukkan bahwa Indonesia semakin siap beralih ke ekosistem ekonomi digital yang lebih inklusif dan efisien. ■

Comments are closed.