Samsung Business Insights: AI bukan sekadar alat otomatisasi, tapi pendorong inklusi keuangan

- 20 Februari 2025 - 08:34

Kecerdasan buatan (AI) semakin mengubah industri perbankan dengan berbagai inovasi, mulai dari chatbot hingga analisis data canggih untuk deteksi fraud. Saat ini, 91% institusi keuangan telah mengadopsi AI atau sedang mengevaluasi penggunaannya. Namun, penerapan AI harus dilakukan dengan strategi yang matang agar manfaatnya dapat dioptimalkan tanpa mengorbankan keamanan dan kepatuhan regulasi.


Poin utama:

  1. AI menghadirkan personalisasi layanan, prediksi kebutuhan pelanggan, dan otomatisasi operasional untuk meningkatkan efisiensi.
  2. Perbankan harus mengikuti perkembangan regulasi AI serta membangun kebijakan tata kelola yang bertanggung jawab untuk menghindari risiko bias dan keamanan data.
  3. Pembentukan tim khusus AI di bank dapat mempercepat adopsi teknologi, meningkatkan literasi digital karyawan, dan memastikan manfaat AI dirasakan oleh pelanggan dan industri.

Kecerdasan buatan telah menjadi game changer dalam dunia perbankan. Mulai dari chatbot yang melayani pelanggan 24/7 hingga sistem analitik yang mampu mendeteksi transaksi mencurigakan dalam hitungan detik, AI telah mempercepat digitalisasi sektor keuangan.

Menurut survei terbaru Samsung Business Insight, 91% lembaga keuangan global telah menggunakan AI atau sedang dalam tahap evaluasi, sementara lebih dari 80% bank berencana mengadopsi AI generatif pada 2026. Penerapan AI dalam perbankan semakin luas, mencakup berbagai aspek layanan dan operasional:

  • Hyper-personalization: Dengan analisis data berbasis AI, bank dapat menawarkan produk yang lebih relevan, seperti rencana tabungan pendidikan bagi nasabah yang baru memiliki anak.
  • Predictive Banking: AI mampu memberikan rekomendasi keuangan berdasarkan pola transaksi nasabah, seperti saran investasi sesuai dengan tingkat toleransi risiko.
  • Empathetic Customer Service: AI berbasis emosi dapat mendeteksi nada suara nasabah untuk memahami tingkat kepuasan dan kebutuhan mereka.
  • Otomatisasi Operasional: AI membantu mempercepat proses persetujuan pinjaman, mengurangi kesalahan administrasi, dan meningkatkan inklusi keuangan.

Seiring dengan pertumbuhan AI, regulasi perbankan juga semakin ketat. Hingga saat ini, lebih dari 500 rancangan undang-undang terkait AI telah diajukan di berbagai negara bagian AS. Namun, belum ada regulasi AI yang komprehensif di tingkat federal. Bank harus bersiap menghadapi perubahan ini dengan membangun kebijakan internal yang kuat.

Tata kelola AI yang bertanggung jawab menjadi keharusan. Risiko seperti bias data, keamanan informasi, dan akurasi prediksi AI harus dikelola dengan baik. Oleh karena itu, bank perlu menerapkan langkah-langkah seperti:

  • Program AI yang Transparan: Menyusun kebijakan penggunaan AI yang jelas dan bertanggung jawab.
  • Audit Bias dan Keamanan Data: Menggunakan dataset yang inklusif dan melakukan evaluasi rutin terhadap model AI.
  • Penyelarasan dengan Regulasi Global: Mengikuti perkembangan kebijakan AI di berbagai negara untuk memastikan kepatuhan.

Untuk mempercepat adopsi AI, bank dapat membentuk AI Center of Excellence (CoE)—tim khusus yang bertanggung jawab atas pengembangan dan implementasi strategi AI. CoE ini akan membantu:

  • Meningkatkan Literasi AI di Perbankan: Melalui pelatihan internal bagi karyawan agar lebih memahami penggunaan AI.
  • Memastikan Keamanan dan Kepatuhan: Menerapkan protokol keamanan dan kebijakan AI yang sesuai dengan regulasi.
  • Memaksimalkan Manfaat AI: Mengintegrasikan AI dengan layanan pelanggan, operasional, dan pengembangan produk secara lebih strategis.

AI dan masa depan perbankan

AI bukan sekadar alat otomatisasi, tetapi juga dapat menjadi pendorong utama inklusi keuangan. Dengan penerapan yang bertanggung jawab, AI bisa membantu bank menjangkau masyarakat yang sebelumnya sulit mengakses layanan keuangan, mengurangi kesalahan administratif, dan meningkatkan pengalaman nasabah secara keseluruhan.

Bagi industri perbankan, kunci utama sukses dalam implementasi AI adalah keseimbangan antara inovasi dan kepatuhan. Dengan strategi yang tepat, AI dapat menjadi kekuatan besar yang membawa industri keuangan ke tingkat yang lebih maju dan inklusif. ■

Comments are closed.