
Dunia pernah melihat DeepSeek sebagai startup kecil dari Hangzhou, Tiongkok, yang hanya sekadar “pemain lokal” dalam industri kecerdasan buatan (AI). Dengan dominasi perusahaan-perusahaan raksasa AS seperti Nvidia dan OpenAI, sulit membayangkan bahwa sebuah perusahaan yang nyaris tidak dikenal di kancah global bisa mengancam status quo.
Poin utama:
- Sberbank Rusia menjalin kerja sama dengan DeepSeek, startup AI asal Hangzhou, dalam pengembangan kecerdasan buatan. Langkah ini merupakan bagian dari strategi Rusia untuk memperkuat posisinya di industri AI global, sekaligus menantang dominasi perusahaan-perusahaan teknologi AS.
- DeepSeek berhasil menciptakan model AI canggih dengan biaya lebih rendah, membuktikan bahwa inovasi teknologi tidak selalu membutuhkan infrastruktur komputasi mahal. Model ini menjadi alternatif bagi negara-negara yang ingin mengurangi ketergantungan pada chip Nvidia dan teknologi AI Barat.
- Kolaborasi ini tidak hanya berdampak pada persaingan industri AI, tetapi juga memperkuat aliansi strategis Rusia dan Tiongkok dalam menghadapi tekanan teknologi dari Barat. Dengan adanya kerja sama ini, persaingan AI global semakin memanas dan dapat mengubah keseimbangan kekuatan dalam industri teknologi.
Namun, dalam waktu singkat, DeepSeek membuktikan bahwa anggapan itu keliru. Perusahaan ini berhasil mengembangkan model AI yang tidak hanya canggih, tetapi juga jauh lebih efisien dan berbiaya rendah dibandingkan model-model buatan AS. Dengan memanfaatkan teknik optimalisasi algoritma dan perangkat keras yang lebih murah, DeepSeek menciptakan sistem AI yang bisa bersaing dengan model AI termahal di dunia.
Dan kini, DeepSeek mendapatkan mitra strategis yang bisa semakin memperkuat posisinya di panggung global: Sberbank Rusia.
Ambisi teknologi yang tidak bisa diremehkan
Sberbank bukan sekadar bank terbesar di Rusia. Di bawah kepemimpinan Presiden Vladimir Putin, Sberbank telah berkembang menjadi pusat inovasi teknologi keuangan dan AI di Rusia. Dengan total aset lebih dari 51 triliun rubel Rusia (sekitar Rp8.571 triliun per 1 Januari 2024), Sberbank telah berinvestasi besar dalam pengembangan teknologi AI yang dapat meningkatkan layanan perbankan digitalnya.
Namun, langkah Sberbank tidak berhenti di situ. Kolaborasi dengan DeepSeek menandakan ambisi yang lebih besar: menantang dominasi AI global yang selama ini dikuasai oleh perusahaan-perusahaan AS.
Menurut Alexander Vedyakhin, Wakil CEO Pertama Sberbank, pihaknya memiliki tim ilmuwan yang siap bekerja sama dengan peneliti Tiongkok dalam proyek AI. Namun, detail mengenai mitra spesifik di Tiongkok masih dirahasiakan.
Yang jelas, DeepSeek dan Sberbank memiliki satu kesamaan: keduanya menghadapi tantangan besar dari negara-negara Barat. AS dan sekutunya telah membatasi akses Rusia terhadap teknologi AI canggih, sementara Tiongkok juga berada dalam tekanan perang dagang dengan Washington. Dengan kata lain, kerja sama ini bukan hanya soal bisnis, tetapi juga strategi geopolitik.
Putin sendiri telah menginstruksikan Sberbank untuk memperkuat hubungan dengan Tiongkok dan negara-negara BRICS lainnya dalam bidang AI. Langkah ini sejalan dengan strategi kedua negara yang memiliki kemitraan strategis tanpa batas, khususnya dalam menghadapi kebijakan isolasi teknologi dari Barat.
DeepSeek vs Nvidia
Salah satu dampak terbesar dari kolaborasi ini adalah potensi tergesernya dominasi Nvidia di pasar AI global. Saat ini, Nvidia masih menjadi pemimpin dalam produksi chip AI, tetapi model yang dikembangkan DeepSeek telah menunjukkan bahwa teknologi AI bisa tetap kuat tanpa ketergantungan pada chip mahal seperti GPU Nvidia.
DeepSeek berhasil mengembangkan model AI berbiaya rendah dengan kinerja yang mendekati atau bahkan melampaui model buatan perusahaan-perusahaan AS. Ini bisa menjadi pukulan telak bagi industri AI di Barat yang selama ini mengandalkan teknologi mahal sebagai standar utama.
Selain itu, Sberbank telah membuka akses ke beberapa teknologi AI mereka, seperti model teks-ke-gambar Kandinsky dan chatbot GigaChat Lite, yang menunjukkan pendekatan transparansi mereka dalam menghadapi persaingan global. Ini sangat kontras dengan pendekatan OpenAI yang lebih tertutup.
Kolaborasi antara Sberbank dan DeepSeek bukan hanya soal bisnis, tetapi juga tentang dinamika geopolitik yang lebih besar. AS dan Eropa selama ini menganggap Rusia dan Tiongkok sebagai ancaman utama dalam persaingan teknologi. Dengan adanya kerja sama ini, Barat kini menghadapi tantangan baru yang mungkin tidak mereka perhitungkan sebelumnya.
Lebih jauh lagi, dunia kini harus menghadapi realitas baru: dominasi teknologi global tidak lagi hanya milik AS dan sekutunya. Dengan inovasi dari DeepSeek dan dukungan finansial serta jaringan dari Sberbank, Tiongkok dan Rusia kini memiliki peluang besar untuk membangun ekosistem AI yang bisa bersaing di tingkat internasional.
Apa yang dulunya dianggap sebagai startup kecil tanpa daya saing, kini telah berubah menjadi ancaman besar bagi dominasi AI global. DeepSeek dan Sberbank bukan hanya menunjukkan bahwa inovasi bisa lahir dari mana saja, tetapi juga bahwa dunia tidak lagi hanya bergantung pada satu kutub kekuatan teknologi.
Saat dunia masih memandang sebelah mata, DeepSeek dan Sberbank telah membuktikan bahwa mereka siap mengguncang industri AI global. Dan mungkin, ini baru awal dari perubahan besar yang akan datang. ■