
Blackstone, salah satu manajer aset terbesar di dunia, menegaskan bahwa investasi besar mereka di pusat data tidak akan terganggu oleh munculnya model kecerdasan buatan (AI) murah dari DeepSeek. Meskipun DeepSeek telah mengubah lanskap teknologi global, Blackstone percaya kebutuhan akan infrastruktur fisik, terutama pusat data, tetap krusial untuk mendukung perkembangan AI. Perusahaan ini masih mengandalkan strategi yang hati-hati dan kemitraan dengan beberapa perusahaan terbesar di dunia untuk mendorong pertumbuhan di sektor ini.
Poin utama:
- Blackstone tetap yakin dengan investasinya di pusat data meskipun ada ancaman dari model AI murah DeepSeek.
- Infrastruktur fisik seperti pusat data tetap vital untuk pengembangan dan operasional AI.
- Meskipun ada perubahan dalam dinamika pasar, analisis pasar dan eksekutif Blackstone optimis bahwa kebutuhan pusat data akan terus berkembang seiring dengan meningkatnya adopsi AI.
Dalam pengumuman yang disampaikan pada pekan ini, Blackstone menegaskan komitmennya terhadap sektor pusat data meskipun adanya tantangan baru yang datang dari DeepSeek, perusahaan asal Tiongkok yang menghadirkan model kecerdasan buatan (AI) dengan biaya yang jauh lebih rendah. Meskipun DeepSeek telah mengguncang dunia teknologi dengan solusi AI yang dapat mengubah pasar, Blackstone percaya bahwa kebutuhan akan infrastruktur fisik untuk mendukung operasional dan pelatihan AI tetap sangat penting.
Dengan nilai investasi sebesar US$80 miliar dalam pusat data yang tersebar di berbagai belahan dunia, Blackstone tidak ragu untuk melanjutkan strategi jangka panjang mereka. Jonathan Gray, Presiden dan Chief Operating Officer Blackstone, menegaskan dalam sebuah sesi tanya jawab dengan analis setelah laporan pendapatan, bahwa meskipun mereka memantau perkembangan terkait DeepSeek, pihaknya yakin bahwa penurunan biaya dalam penggunaan AI justru dapat mempercepat adopsi teknologi ini. “Seiring dengan peningkatan penggunaan AI, kebutuhan akan pusat data tetap vital. Kami tetap percaya bahwa ini adalah sektor yang sangat penting,” ujar Gray seperti dikutip livemint.com.
Blackstone adalah perusahaan manajer aset global yang berbasis di New York, Amerika Serikat. Dikenal sebagai salah satu firma investasi terbesar di dunia, Blackstone mengelola berbagai jenis investasi, termasuk ekuitas swasta, real estat, utang, dan aset lainnya. Perusahaan ini terkenal karena pendekatannya yang cermat dalam berinvestasi di sektor-sektor yang bernilai tinggi, seperti properti, infrastruktur, dan teknologi. Blackstone juga memiliki investasi besar di pusat data, yang merupakan bagian dari strategi mereka untuk mendukung perkembangan teknologi dan infrastruktur digital yang dibutuhkan dalam era kecerdasan buatan dan komputasi awan.
Sentimen positif terhadap sektor pusat data juga didukung oleh analis di Jefferies yang berpendapat bahwa meskipun persaingan di ruang AI semakin ketat, ini justru mendorong perusahaan-perusahaan besar untuk meningkatkan pengeluaran modal (capex) mereka, bukan malah mengurangi investasi. “Kami justru akan terkejut jika para pemain besar, seperti penyedia hyperscaler, mengurangi rencana belanja modal mereka,” tulis para analis.
DeepSeek, yang baru-baru ini menggebrak dunia dengan model AI murahnya, memunculkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap permintaan pusat data. Para investor kini semakin cermat mengamati rencana pengeluaran teknologi dari perusahaan-perusahaan besar, termasuk Microsoft dan Meta, yang terus mengalokasikan dana besar untuk pengembangan AI guna mempertahankan daya saing mereka di pasar yang semakin padat.
Namun, meskipun ada ketidakpastian yang ditimbulkan oleh inovasi DeepSeek, sebagian besar pelaku pasar percaya bahwa kebutuhan terhadap infrastruktur untuk menyimpan dan memproses data, yang menjadi tulang punggung operasional AI, tidak akan surut. Data dari lembaga riset IDC menunjukkan bahwa pasar pusat data global diperkirakan akan tumbuh lebih dari 10% per tahun dalam lima tahun ke depan, dengan adopsi AI dan kebutuhan akan cloud computing sebagai pendorong utama.
Saham Blackstone tercatat mengalami penurunan hampir 4% pada sesi perdagangan sore ini, meskipun sentimen pasar terhadap sektor ini tetap optimis. Sebagian besar analis memperkirakan bahwa meskipun ada tantangan, permintaan untuk pusat data akan terus berkembang pesat, seiring dengan semakin meluasnya penggunaan AI di berbagai sektor industri. ■
Foto: Reuters.