
Platform dompet digital Dana mencatat pencapaian besar pada 2024 dengan jumlah pengguna menembus 200 juta dan kemitraan dengan 1 juta UMKM. Sejalan dengan pertumbuhan pesat ini, Dana semakin mengandalkan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan keamanan, pengalaman pengguna, dan inovasi layanan keuangan digital.
Poin utama:
- Dana mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah pengguna, menegaskan posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam ekosistem keuangan digital Indonesia.
- Dana mengimplementasikan teknologi AI dalam berbagai aspek layanan, mulai dari keamanan berlapis hingga peningkatan pengalaman transaksi pengguna.
- Digitalisasi dan adopsi AI diyakini menjadi kunci utama dalam mendorong inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju target GDP per kapita 8% per tahun.
Dompet digital Dana menorehkan pencapaian besar di tahun 2024 dengan jumlah pengguna menembus 200 juta serta menjalin kemitraan dengan 1 juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Keberhasilan ini tak lepas dari strategi Dana dalam mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memperkuat layanan keuangan digital yang lebih aman, cepat, dan inovatif.
CEO & Co-Founder Dana Indonesia, Vince Iswara, menegaskan bahwa AI telah menjadi bagian fundamental dalam transformasi Dana. “Bagi Dana, AI bukan sekadar teknologi, melainkan kekuatan transformatif yang memberdayakan para engineer kami dalam menyelesaikan tantangan teknis. Teknologi AI memungkinkan kami memberikan solusi yang adaptif, efisien, dan aman bagi pengguna serta pelaku bisnis,” ujar Vince dalam keterangan pers, Jumat (31/1).
Lonjakan jumlah pengguna Dana menjadi indikator kepercayaan masyarakat terhadap layanan keuangan digital yang aman dan mudah digunakan. Selain itu, keterlibatan 1 juta UMKM dalam ekosistem Dana menunjukkan peran strategis platform ini dalam mendorong ekonomi digital Indonesia.
Peran fintech dalam inklusi keuangan juga sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai tingkat inklusi keuangan sebesar 93,3% pada 2029. “Kami terus meningkatkan kualitas layanan dengan pengembangan inovasi teknologi yang aman dan sesuai dengan kebutuhan pengguna kami,” tambah Vince.
AI, pilar inovasi dan keamanan dana
Sebagai salah satu pionir dompet digital di Indonesia, Dana terus berinovasi dengan mengintegrasikan AI ke dalam berbagai aspek bisnisnya melalui inisiatif AI Everywhere sejak 2024.
Chief Technology Officer Dana Indonesia, Norman Sasono, menjelaskan bahwa AI digunakan untuk meningkatkan performa aplikasi, mempercepat respons layanan pelanggan, serta menghadirkan fitur keamanan berlapis. “Dengan pemanfaatan AI, kami dapat memprioritaskan inovasi yang berfokus pada pengguna, seperti penyempurnaan antarmuka, peningkatan performa aplikasi, hingga penyediaan layanan pelanggan yang responsif dan solutif,” kata Norman.
Beberapa teknologi keamanan berbasis AI yang telah diterapkan Dana meliputi:
- Passkey & verifikasi wajah: Meningkatkan keamanan transaksi dengan autentikasi biometrik.
- Scam checker dan aduan momor: Fitur baru yang berfungsi sebagai deteksi dini terhadap penipuan digital.
- Tokenisasi dan push verification: Sistem keamanan berlapis yang melindungi data pengguna dari potensi kebocoran atau pencurian.
Dalam ajang World Economic Forum (WEF) 2025 di Davos, Swiss, Dana turut membahas peran digitalisasi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Vince Iswara menegaskan bahwa AI dan digitalisasi adalah kunci untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, dengan target GDP per kapita tumbuh hingga 8% per tahun.
“Dengan akses teknologi yang semakin terbuka, tidak ada alasan bagi Indonesia untuk tidak beradaptasi. Namun, inovasi ini tetap memerlukan tata kelola yang baik agar inklusi keuangan digital berkelanjutan,” pungkasnya.
Sebagai pemimpin di industri dompet digital, Dana berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi berbasis AI yang mampu meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia. ■