![](https://www.digitalbank.id/wp-content/uploads/2025/01/Screenshot_2025-01-29_064219-1-980x585.jpg)
DeepSeek, startup AI asal Tiongkok, memicu gelombang kejut global dengan model AI open-source inovatif yang lebih murah dan efisien, mengancam dominasi teknologi AS sekaligus membuka babak baru dalam persaingan AI global.
Fokus utama:
- Liang Wenfeng sosok di balik DeepSeek, akademisi yang jadi pionir revolusi AI.
- Keunggulan teknologi DeepSeek yang mengancam raksasa AS. Membandingkan model open-source DeepSeek dengan ChatGPT dan pemain besar lain seperti Google dan Meta.
- Dampak global: Dari pasar saham hingga Slstrategi Glgeopolitik. Bagaimana inovasi DeepSeek mengguncang pasar teknologi global dan memicu respons geopolitik.
- Open-Source Slsebagai paradigma baru inovasi teknologi. Membedah potensi model open-source dalam membangun masa depan teknologi yang inklusif dan berkelanjutan.
Liang Wenfeng, seorang visioner asal Guangdong, Tiongkok, membuktikan bahwa inovasi bukan hanya milik Silicon Valley. Dengan latar belakang akademik dari Zhejiang University, Liang memulai kariernya di dunia keuangan sebagai co-founder High-Flyer, sebuah hedge fund berbasis AI. Namun, ambisinya melampaui dunia finansial. Liang mendirikan DeepSeek pada 2023 dengan satu misi: menjadikan Tiongkok pemain utama dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI).
Liang percaya bahwa inovasi memerlukan lebih dari sekadar modal. “Rasa ingin tahu dan keinginan untuk mencipta,” katanya, adalah kunci. Filosofi ini menjadikan DeepSeek sebagai startup yang berfokus pada penelitian mendalam, bukan sekadar pengembangan aplikasi.
DeepSeek berhasil menciptakan model AI yang mengalahkan pemain besar seperti OpenAI dan Google dalam efisiensi biaya dan performa. Model ini tidak hanya lebih murah untuk dilatih tetapi juga membutuhkan data yang lebih sedikit, menjadikannya solusi ideal di tengah keterbatasan sumber daya.
Keputusan Liang untuk menjadikan semua model DeepSeek open-source menjadi langkah revolusioner. Hal ini membuka peluang bagi pengembang lain untuk berinovasi di atas fondasi DeepSeek, menjadikannya bukan hanya perusahaan, tetapi sebuah gerakan.
Dampak global
Peluncuran model AI DeepSeek memicu kepanikan di pasar saham global. Nvidia, raksasa chip asal AS, kehilangan hampir US$600 miliar nilai pasar dalam satu hari. Peristiwa ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman yang ditimbulkan DeepSeek terhadap dominasi teknologi AS.
Namun, dampaknya tidak hanya terbatas pada ekonomi. Secara geopolitik, DeepSeek menjadi simbol kekuatan teknologi baru Tiongkok. Pemerintah AS bahkan mulai mengevaluasi implikasi keamanan nasional dari adopsi teknologi ini.
Keputusan DeepSeek untuk menggunakan pendekatan open-source bertolak belakang dengan model bisnis tertutup yang diadopsi OpenAI dan Google. Pendekatan ini tidak hanya mempercepat inovasi tetapi juga menciptakan ekosistem kolaboratif yang lebih inklusif.
Menurut Liang, “Open-source adalah sebuah praktik budaya, bukan sekadar strategi bisnis.” Pernyataan ini mencerminkan keyakinan bahwa keterbukaan adalah jalan menuju inovasi berkelanjutan.
DeepSeek tidak hanya menciptakan teknologi baru tetapi juga mendefinisikan ulang cara kita memandang inovasi. Dengan model open-source dan efisiensi yang tak tertandingi, DeepSeek telah membuka babak baru dalam persaingan AI global, menginspirasi harapan sekaligus menimbulkan kekhawatiran. ■